14 teknik dasar panjat tebing yang digunakan perlu Anda pahami

DKI Jakarta – Panjat tebing adalah olahraga ekstrem yang tersebut memadukan kekuatan fisik, strategi, serta keberanian. Bagi pemula, mempelajari teknik dasar panjat tebing sangat penting agar mampu memanjat dengan aman lalu efektif.
Tidak semata-mata melibatkan kekuatan otot, olahraga ini juga membutuhkan keterampilan pada mengendalikan pergerakan tubuh lalu memanfaatkan alat-alat pendukung.
Berikut ini, kita akan mengkaji beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemula agar dapat memulai perjalanan panjat tebing dengan percaya diri, menghurangi risiko cedera, juga mencapai hasil yang optimal.
Dengan pemahaman yang mana tepat mengenai teknik dasar ini, setiap pendaki pemula bisa jadi lebih banyak siap menghadapi tantangan yang digunakan ada pada jalur panjat tebing.
Teknik dasar panjat tebing yang harus dikuasai pemula
Bagi pemula yang digunakan baru pertama kali mencoba panjat tebing, perasaan canggung lalu bukan nyaman adalah hal yang tersebut wajar. Namun, dengan menguasai beberapa teknik dasar berikut yang mana telah terjadi dilansir dari berbagai sumber, pemula akan terbiasa pada pemanjatan sehingga menjadi lebih banyak mudah juga efektif.
1. Three point contact
Teknik ini mengharuskan kamu untuk selalu menjaga tiga titik tubuh bersentuhan dengan dinding, baik itu dua kaki lalu satu tangan, atau dua tangan serta satu kaki. Teknik ini akan memberikan keseimbangan serta kestabilan yang tersebut lebih banyak pada waktu memanjat.
2. Jaga kedudukan tangan lurus
Usahakan untuk bukan membengkokkan siku oleh sebab itu akan memproduksi tangan cepat lelah. Dengan tangan yang digunakan lurus, beban tubuh lebih tinggi berbagai ditopang oleh kaki, sehingga tangan akan terasa lebih besar ringan serta dapat digunakan lebih lanjut lama.
3. Manfaatkan kaki untuk dorongan
Fokuskan tenaga pada kaki, bukanlah tangan, dikarenakan kaki mempunyai kekuatan yang tersebut tambahan besar. Dorong tubuh ke berhadapan dengan dengan kaki untuk meminimalkan ketegangan di tempat tangan lalu mempermudah pergerakan vertikal.
4. Pegangan tangan
Berbagai jenis pegangan tangan dapat digunakan di panjat tebing, seperti kendi, yang mana merupakan pegangan paling dasar dan juga memberi rasa aman dikarenakan mampu menampung semua jari.
Teknik tarikan samping digunakan dengan menarik pegangan ke samping, sedangkan gaston melibatkan dorongan pegangan dengan ibu jari menghadap ke bawah kemudian siku keluar, menciptakan pertentangan dalam pegangan tersebut.
5. Crimp tertutup
Ketika melangkah ke tingkat yang tersebut lebih lanjut sulit, kekuatan jari menjadi kunci. Teknik crimp tertutup adalah cara yang baik untuk pemula mengasah kekuatan genggaman, pada mana jari-jari membentuk sudut tajam di tempat sendi kedua dan juga ibu jari menggerakkan jari telunjuk.
6. Aksi kaki
Menguasai pergerakan kaki yang digunakan tepat sangat penting pada panjat tebing akibat dapat menghurangi beban pada tangan dan juga lengan. Dengan memaksimalkan penyelenggaraan kaki, kamu dapat meminimalkan ketegangan pada tubuh bagian atas. Teknik edging dan smearing adalah dua teknik dasar aksi kaki yang dimaksud perlu dipahami.
7. Merayap
Teknik merayap melibatkan pengaplikasian konflik antara sol sepatu lalu permukaan batu. Teknik ini banyak digunakan pada waktu pegangan tangan tidaklah optimal, seperti pada tebing slab.
Semakin luas permukaan yang dipijak, semakin besar ketegangan yang mana tercipta, sehingga mempermudah penempatan kaki. Pastikan untuk menjaga tempat tumit rendah lalu kaki tetap saja stabil hingga menemukan pijakan yang dimaksud lebih tinggi baik.
8. Bridging
Bridging, atau stemming, adalah teknik di dalam mana Anda menyokong tubuh ke arah permukaan berlawanan menggunakan kombinasi tangan dan juga kaki untuk menyeimbangkan tubuh di dalam celah. Kunci Penting dari teknik ini adalah menjaga keseimbangan tubuh dengan memberi tekanan yang seimbang pada kedua permukaan yang digunakan ada.
9. Laybacking
Laybacking adalah teknik di tempat mana pemanjat menarik retakan dengan lengan dan juga menggalakkan kaki ke batu secara bersamaan. Pergerakan ini lebih banyak efektif apabila lengan masih lurus, sehingga sebagian besar tenaga dialihkan ke kaki. Teknik ini mengharuskan pemanjat untuk menjaga ketegangan tubuh agar kedudukan tetap saja stabil, sembari menggerakkan tangan serta kaki secara bersamaan. Biasanya digunakan untuk memanjat retakan atau serpihan sudut batu.
10. Mantelshelving
Mantelshelving adalah teknik di area mana pemanjat memacu tubuh ke melawan dengan tangan juga menggeser kaki untuk mencapai kedudukan datar atau ledge. Teknik ini rutin digunakan pada waktu mencapai puncak atau pada bagian sedang pendakian untuk mencapai tempat berpijak yang digunakan lebih lanjut tinggi serta stabil.
11. Jamming
Jamming adalah teknik memasukkan bagian tubuh biasanya tangan, kepalan tangan, atau kaki ke di celah batu. Teknik ini sejumlah digunakan oleh pendaki gunung ketika memasukkan sepatu atau tangan ke di celah, memberikan pegangan atau pijakan yang digunakan kuat untuk melanjutkan pendakian.
12. Pernapasan (breathing)
Mengatur napas secara tepat selama memanjat sangat penting untuk menjaga ketenangan pikiran lalu konsentrasi. Teknik pernapasan yang efisien juga berperan besar pada menjagaclipping daya tahan tubuh.
13. Mengaitkan tali (clipping)
Dalam panjat tebing jenis sport climbing, penting untuk menguasai teknik mengaitkan tali ke pengaman secara cepat juga aman sepanjang jalur pendakian.
14. Letak istirahat
Mengetahui waktu serta tempat yang dimaksud tepat untuk beristirahat ketika memanjat sanggup membantu menghemat tenaga, khususnya sebelum menghadapi bagian rute yang lebih banyak menantang.
Menguasai teknik-teknik dasar ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi gerakan, sehingga Anda mampu memanjat dengan lebih lanjut lancar serta menikmati setiap tantangan dengan tambahan aman.
Sebaiknya, sebelum mencoba memanjat tebing di dalam area alam yang mana curam, latih terlebih dahulu teknik-teknik yang disebutkan dalam pada ruangan yang dilengkapi matras sebagai proteksi yang mana aman, untuk menjamin kesiapan Anda sebelum menghadapi tantangan dalam luar ruangan.