JAKARTA – Cara mengatasi layar HP Samsung kedap-kedip penting diketahui. Tak perlu panik, ada beberapa langkah yang sanggup dijadikan solusi untuk menyelesaikan hambatan tersebut.
Samsung menjadi salah satu jenama populer pada lingkungan ekonomi smartphone. Alasannya cukup beragam, mulai dari bawaan desainnya yang tersebut elegan hingga spesifikasinya yang mana menawan.
Terlepas dari statusnya itu, perangkat Samsung juga cukup rutin mengalami kendala tertentu. Salah satu yang digunakan kerap dikeluhkan pengguna adalah permasalahan layar yang mana berkedip-kedip.
Lantas, bagaimana solusi untuk mengatasi layar HP Samsung berkedip ini? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari laman resmi:
Cara Mengatasi Layar HP Samsung Kedap-kedip
1. Restart HP
Restart kerap disebut sebagai satu solusi untuk banyak permasalahan pada ponsel. Hal ini berlaku juga untuk smartphone Samsung yang digunakan mengalami permasalahan layar berkedip-kedip.
Cara termudah untuk restart perangkat adalah melalui tombol power. Cukup tekan lalu tahan tombol daya atau power selama beberapa detik, lalu klik opsi ‘Mulai ulang’ atau ‘Restart’.
Selain itu, sanggup juga melalui panel notifikasi. Geser layar ke bawah untuk membuka panel pengaturan cepat.
Setelahnya, klik ikon daya. Lalu, pilih restart atau mulai ulang.
2. Nonaktifkan fasilitas kecerahan adaptif
Samsung punya layanan bernama kecerahan adaptif. Fungsinya untuk menyesuaikan tingkat kecerahan layar smartphone sesuai dengan kondisi cahaya sekitarnya.
Singkatnya, sensor yang dimaksud ada pada HP Samsung akan mendeteksi kondisi cahaya di dalam sekitar serta mulai menyesuaikan kecerahan layar secara otomatis. Maka dari itu, sanggup hanya sumber kesulitan layar berkedip datang dari layanan ini.
Untuk memastikannya, Anda sanggup menonaktifkan sementara ciri kecerahan tersebut. Berikut langkah-langkahnya:
-Buka menu ‘Pengaturan’
-Masuk ke opsi ‘Tampilan’
-Pada opsi ‘Kecerahan adaptif’, tekan toggle yang mana tersedia ke arah nonaktif
-Selesai.
3. Perbarui sistem operasi di tempat HP Samsung
Terkadang, pengguna menyepelekan pembaruan sistem operasi pada perangkatnya. Padahal, pembaruan yang dimaksud bisa saja berisikan banyak aspek penting, termasuk pengelola bug.
