olahraga

Profil Giannantonio, talenta balap yang mana awali kiprah dengan Gresini

nagabolanews.com Ibukota – Fabio Di Giannantonio yang akrab disapa "Diggia," adalah individu atlet sepeda motor profesional dengan syarat Italia yang dimaksud pada waktu ini berlaga di area event MotoGP.

Lahir pada 10 Oktober 1998 dalam Roma, Italia, Di Giannantonio dikenal sebagai salah satu talenta muda yang dimaksud menjanjikan di dalam dunia balap motor. Karirnya mulai menanjak sejak ia memulai debut di tempat turnamen Moto3 pada tahun 2015. Sejak itu, perjalanan karirnya terus menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Fabio Di Giannantonio dikenal dengan gaya balapnya yang agresif namun tetap saja terkendali. Ia mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat pada berbagai kondisi jalur serta cuaca, sebuah kualitas yang mana sangat penting di dalam kelas MotoGP yang dimaksud kompetitif. Selain itu, ia juga dikenal sebagai peserta balap yang mana sangat fokus serta tekun pada mengembangkan kemampuannya.

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team dengan syarat Italia, Fabio Di Giannantonio, mengikuti pemanasan jelang balapan MotoGP Grand Prix Inggris dalam sirkuit Silverstone di area Northamptonshire, Inggris tengah, pada Akhir Pekan (4/8/2024). (ANTARA/AFP/Benjamin Cremel)

Awal karier lalu perjalanan di dalam Moto3

Di Giannantonio memulai karir balapnya di dalam turnamen turnamen nasional Italia sebelum akhirnya beralih ke kancah internasional. Pada tahun 2015, ia bergabung dengan kelompok Gresini Racing di dalam kelas Moto3 sebagai atlet sepeda wildcard atau pengganti. Meskipun awalnya cuma sebagai pengganti, penampilannya yang digunakan impresif membuatnya dipercaya untuk menjadi atlet sepeda utama di tempat musim 2016.

Di musim 2016, Diggia berhasil meraih podium pertamanya di dalam Grand Prix Italia. Musim yang disebutkan diakhiri dengan total tiga podium juga berada di area peringkat keenam klasemen akhir, sebuah pencapaian yang mana cukup impresif untuk seseorang rookie.

Pada tahun 2017, ia berhasil finis di area sikap kelima klasemen akhir dengan torehan empat podium. Musim 2018 menjadi tahun terakhirnya dalam kelas Moto3, di tempat mana ia berhasil menjadi runner-up dengan total enam podium lalu satu kemenangan di tempat Grand Prix Thailand.

Karier di dalam Moto2

Pada tahun 2019, Di Giannantonio naik kelas ke Moto2 serta kembali bergabung dengan regu Gresini Racing. Musim pertamanya pada kelas ini berjalan cukup baik, dengan dua podium di dalam Moto2 Catalan lalu Moto2 Thailand, dan juga finis di tempat peringkat kesembilan klasemen akhir. Di musim 2020, penampilannya sedikit menurun, namun ia masih menunjukkan konsistensi sebagai peserta balap yang digunakan kompetitif.

Musim 2021 menjadi titik balik bagi Diggia. Ia kembali meraih podium di area Moto2 Jerman kemudian Moto2 Aragon, juga mengakhiri musim di area kedudukan ketujuh klasemen. Penampilan impresifnya di area Moto2 menarik perhatian kelompok MotoGP, yang dimaksud akhirnya memberinya kesempatan untuk naik ke kelas utama.

Fabio di tempat Giannantonio ketika masih menguatkan Gresini Racing di dalam Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, hari terakhir pekan (13/10/2023). . ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Spt.

Debut dalam MotoGP

Pada musim 2022, Fabio Di Giannantonio resmi debut di area kelas MotoGP dengan pasukan Gresini Racing. Meskipun debutnya dalam kelas utama tidak ada segera mendulang hasil yang mana gemilang, Diggia berhasil menunjukkan perkembangan yang signifikan dari satu balapan ke balapan lainnya.

Salah satu momen yang tersebut paling berkesan adalah pada waktu ia berhasil meraih pole position di tempat Grand Prix Italia, yang digunakan sekaligus menjadi pole position pertama di karir MotoGP-nya.

Tahun 2023 Diggia berkesempatan bekerja mirip dengan kepala kru yang merupakan mantan kru peraih juara dunia, Frankie Carchedi. Ia pun mencatatkan hasil impresif pada pra-musim dengan finis terbaik P8.

Podium debut diraihnya pada GP Australia, sebelum kemenangan perdananya di dalam sirkuit Losail, Qatar. Penampilannya yang tersebut luar biasa di dalam akhir musim membuatnya mendapatkan tumpangan sama-sama Bezzecchi pada set up VR46, pasca kehilangan kursi Gresini-nya dari Marc Marquez.

Saat ini, akankah penampilan apik Di Giannantonio ini berlanjut pada tahun 2024? patut dinantikan.

Related Articles

Back to top button