Sepak bola

Diogo Jota meninggal, Jurgen Klopp patah hati

Saya patah hati mendengar tentang meninggalnya Diogo juga saudaranya André

Jakarta – Mantan instruktur Liverpool Jurgen Klopp mengaku patah hati mendengar kabar meninggalnya mantan pemainnya, Diogo Jota.

Jota meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di area Spanyol, Kamis dini hari waktu setempat. Menurut laporan beberapa orang media di tempat Spanyol, penyerang Liverpool itu berada dalam melakukan perjalanan sama-sama adiknya yang digunakan lebih banyak muda tiga tahun darinya, Andre Silva, yang tersebut juga individu pesepak bola.

“Ini adalah momen dalam mana saya berjuang! Pasti ada tujuan yang dimaksud lebih lanjut besar! Tapi saya tak sanggup melihatnya! Saya patah hati mendengar tentang meninggalnya Diogo juga saudaranya André,” tulis Klopp, dikutipkan dari Instagram resminya, Kamis.

Klopp, adalah instruktur yang digunakan mendatangkan Jota pada musim 2020/2021 ketika Liverpool baru memenangi Turnamen Inggris satu musim sebelumnya. Kala itu, Jota datang dengan Thiago Alcantara dan juga Kostas Tsimikas.

Jota datang ke Anfield setelahnya dirinya mencetak 44 gol lalu 19 dari 131 pertandingan bersatu Wolves. Di Liverpool, penyerang 28 tahun selama Portugal itu total mengemas 65 gol dan juga 26 assists dari 182 pertandingan ketika beliau memenangi satu trofi Kompetisi Inggris, Piala FA, dan juga dua Piala Turnamen selama berseragam The Reds.

“Diogo tidak hanya sekali pemain yang fantastis, tetapi juga teman yang baik, suami kemudian ayah yang tersebut penuh kasih serta perhatian! Kami akan sangat merindukanmu!,” kata Klopp, yang melatih Jota selama empat musim itu.

“Semua doa, pikiran, juga kekuatan saya untuk Rute, anak-anak, keluarga, teman-teman, lalu semua orang yang tersebut mencintai mereka! Beristirahatlah dengan tenang – Love J,” tambah dia.

Sementara itu, dengan Portugal, striker bertinggi 1,78 meter itu mencatatkan 49 caps, termasuk dua kali Piala Eropa, dengan mencetak 14 gol juga 12 assists. Ia meraih kemenangan dua kali trofi selama membela Portugal. Trofi itu adalah UEFA Nations League tahun 2019 kemudian 2025.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI pada situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles

Back to top button