olahraga

Muhammad Ali Cerita Sonny Liston Membuat Matanya Setengah Buta

Muhammad Ali ungkap pertarungan terberat melawan Sonny Liston yang digunakan menghasilkan matanya setengah buta. Muhammad Ali menyebutkan pertarungan terberatnya, lalu itu bukanlah George Foreman atau Joe Frazier. Muhammad Ali melawan beberapa petinju besar terbaik yang tersebut pernah ada di area menghadapi ring, tetapi ada satu yang menonjol di tempat antara yang lain.

Petinju jika Louisville ini merajai divisi glamor selama masa keemasan tinju kelas berat di tempat tahun 1970-an. Selama kariernya yang dimaksud gemilang, 61 pertarungan (56-5), Ali mencetak 40 kemenangan berhadapan dengan lawan-lawan yang tersebut berada di dalam 10 besar – sebuah prestasi luar biasa yang pantas membuatnya mendapatkan tempat No. 1 di peringkat kelas berat sepanjang masa versi sebagian besar publikasi.

Baca Juga: Dricus du Plessis Kalah dari Khamzat Chimaev: Aku Bukan Pecundang yang Baik

Beberapa di malam hari paling terkenalnya antara lain ‘The Rumble in the Jungle’ melawan George Foreman pada tahun 1974 kemudian ‘The Thrilla in Manila’ melawan Joe Frazier pada tahun 1975. Namun, pertarungan yang tersebut mengukuhkan petinju Amerika yang tersebut berani ini di area panggung dunia terjadi satu dekade sebelumnya ketika ia mengalahkan juara tak terbantahkan Sonny Liston dalam Convention Center di tempat Miami, Florida.

Malam itu, Ali secara mengejutkan menciptakan Liston pensiun dalam bangkunya pada akhir ronde keenam pasca menciptakan veteran tangguh itu tercengang dengan kecepatan juga gerakannya yang mana superior. Petinju berusia 22 tahun yang dimaksud berwajah segar ini membuatnya tampak mudah, tetapi bertahun-tahun kemudian, di segmen ‘Best I Faced’ dengan Ring Magazine, Ali mengakui bahwa itu sebenarnya adalah pertarungan terberat di kariernya.

“Yang terberat adalah pertarungan saya dengan Sonny Liston, ketika saya mengungguli peringkat pada tahun 1964,” katanya. ”Saya masih muda dan juga sangat mengagumi bakat Liston. Dia dapat melakukan hampir segalanya kecuali menari. Tapi pada luar diri saya, belum pernah ada petinju kelas berat yang dimaksud benar-benar mampu menari. Liston punya jab yang luar biasa, bisa jadi memukul dengan kedua tangan, cerdas dalam melawan ring, serta sekuat petinju kelas berat mana pun yang pernah saya lihat.”

Related Articles

Back to top button