Jangan matikan mesin motor matic dengan standar, ini efek negatifnya

Ibukota Indonesia (ANTARA) – Saat ini sebagian besar motor sudah ada dilengkapi ciri Side Stand Switch pada standar samping. Fungsinya untuk melindungi mesin sekaligus memberi keamanan tambahan pada saat standar samping diturunkan.
Sekilas terlihat praktis, namun kebiasaan ini menyebabkan banyak pengendara memilih mematikan mesin hanya saja dengan menurunkan standar, tanpa menekan saklar. Padahal, bila terlalu kerap dilakukan, kebiasaan yang disebutkan bisa jadi berisiko menciptakan aki motor cepat soak atau bahkan rusak.
Oleh lantaran itu menyadari dampak buruknya, penting bagi pengendara untuk membiasakan mematikan mesin melalui kunci kontak agar komponen motor kekal awet juga terhindar dari kerusakan.
Lalu, apa belaka dampak buruk yang tersebut muncul apabila motor matic dimatikan dengan standar samping secara terus menerus? Berikut rangkuman efeknya dari berubah-ubah sumber.
Baca juga: Pakar: Rajin ganti oli memproduksi mesin motor matic bekerja lebih lanjut halus
Efek buruk mematikan motor matic dengan standar samping
1. Busi mampu cepat rusak
Busi merupakan komponen vital pada motor lantaran berfungsi mengatur rute pembakaran ke mesin. Jika terlalu rutin mematikan motor matic lewat standar samping, busi bisa jadi cepat mengalami kerusakan.
Hal ini disebabkan adanya penumpukan karbon pada waktu langkah-langkah pembakaran atau pemanasan mesin berlangsung. Agar terus awet, sebaiknya matikan mesin melalui kunci kontak kemudian lakukan pembersihan busi secara rutin.
2. Gangguan pada sistem kelistrikan
Mematikan mesin semata-mata dengan menurunkan standar samping bisa jadi mempengaruhi sistem kelistrikan motor. Padahal, sistem ini sangat penting akibat berkaitan dengan sensor juga saklar pada standar samping.
Jika kebiasaan yang dimaksud dibiarkan, saklar atau sensor dapat cepat aus sehingga meningkatkan risiko kehancuran bahkan kecelakaan. Lebih aman, gunakan kunci kontak untuk mematikan mesin sebelum menurunkan standar.
3. Fungsi ECU (Engine Control Unit) terganggu
ECU merupakan pusat pengendali mesin sekaligus komponen yang dimaksud memungkinkan motor sanggup menyala. Bila terbiasa mematikan mesin dengan standar samping, kinerja ECU bisa saja terganggu. Cara terbaik adalah mematikan mesin menggunakan kunci kontak lebih besar dulu, baru setelahnya itu menurunkan standar samping motor.
Baca juga: Demi keselamatan, Wisatawan diimbau tak gunakan motor matic ke Bromo
4. Risiko terjadinya kecelakaan
Menggunakan standar samping sebagai cara mematikan mesin bisa jadi berbahaya. Pasalnya, ada kemungkinan pengendara lupa menaikkannya kembali sebelum berkendara. Kondisi ini berkemungkinan memunculkan kecelakaan, baik bagi pengendara sendiri maupun khalayak lain ke jalan. Untuk menjaga dari hal tersebut, biasakan memeriksa tempat standar sebelum jalan lalu pastikan sensor atau indikator standar samping berfungsi dengan baik.
5. Aki cepat tekor
Sekilas terlihat sepele, tapi kebiasaan mematikan mesin lewat standar samping dapat memproduksi aki tambahan cepat soak. Saat motor dimatikan dengan cara ini, aliran listrik masih menyala meskipun mesin telah mati.
Apabila dibiarkan terlalu lama, aki akan terkuras habis, teristimewa pada motor yang tersebut masih memakai lampu halogen. Berbeda dengan LED yang mana lebih besar hemat, pemakaian lampu biasa bisa saja menimbulkan aki lebih lanjut cepat lemah jikalau rutin melakukan kebiasaan tersebut.
Baca juga: Masuk RI, QJMotor boyong 4 motor CC besar kisaran Rp49 juta-Rp249 juta
Baca juga: Berapa biaya servis Vespa matic? Simak rinciannya di sini!