Kata Patrick Kluivert setelahnya PSSI mengakhiri kontraknya

DKI Jakarta – Patrick Kluivert mengaku kecewa serta menyesal setelahnya PSSI mengakhiri kontraknya sebagai pembimbing timnas Indonesia pada Kamis melalui mekanisme "mutual termination".
Kluivert dikontrak dua tahun pada Januari, namun kontraknya harus berakhir lebih tinggi cepat akibat gagal meloloskan Negara Indonesia ke Piala Planet 2026.
“Meskipun saya sangat kecewa lalu menyesal akibat tiada lolos ke Piala Dunia, saya akan selalu bangga dengan apa yang telah dilakukan kita bangun bersama,” kata Kluivert, disitir dari akun resmi Instagram miliknya, Kamis.
Dengan berakhirnya kontrak pembimbing jika Belanda itu, maka usai sudah ada waktunya melatih Indonesi yang digunakan telah berjalan selama sembilan bulan.
Selama itu, Kluivert mencatatkan tiga kemenangan, satu seri, juga empat kekalahan di delapan pertandingan bersatu kelompok Garuda. Transfermarkt mencatat, rata-rata poin per pertandingan yang digunakan dihasilkan Nusantara ke era Kluivert adalah 1,25 poin.
Dari empat kekalahan itu, dua dalam antaranya berjalan dalam fase Kualifikasi Piala Global 2026 zona Asia putaran keempat Grup B pada pekan lalu.
Saat itu, Indonesi dikalahkan Arab Saudi dengan skor 2-3 pada laga pertama serta 0-1 dari Irak pada laga kedua. Dua kekalahan ini menempatkan Indonesi ke tempat akhir Grup B.
Kembali mengomentari perjalanannya di timnas Indonesia, pria jika Belanda itu mengucapkan terima kasih untuk para suporter, pemain, staf kepelatihan, hingga Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang dimaksud telah terjadi membersamai kiprah Garuda sampai putaran keempat Kualifikasi Piala Bumi 2026.
“Saya ingin berterima kasih untuk para penggemar, para pemain, staf saya, dan juga Bapak Erick Thohir menghadapi perjalanan yang tak terlupakan ini. Terima kasih,” ucap Kluivert yang mana berusia 49 tahun tersebut.
Penghentian kontrak yang dimaksud tak semata-mata berlaku untuk Kluivert, melainkan ke seluruh grup kepelatihan yang berasal dari Belanda, di antaranya Alex Pastoor juga Denny Landzaat sebagai asisten pelatih, dan juga Gerald Vanenburg di timnas U-23 serta juga Frank van Kempen pada timnas U-20.
"Penghentian kerja serupa ini dilaksanakan melawan dasar persetujuan kedua pihak dengan mempertimbangkan dinamika internal serta arah strategis pembinaan kelompok nasional ke depan. Dengan berakhirnya kerja serupa tersebut, Tim Kepelatihan yang disebutkan bukan lagi menangani Timnas Indonesi di level senior, U23, maupun U20,” tulis laman resmi PSSI.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di dalam platform web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.



