Ibukota Indonesia – Mantan wasit Kompetisi Inggris David Coote dinyatakan bersalah oleh pengadilan Nottingham Crown lantaran pembuatan atau kepemilikan gambar tiada pantas terhadap individu anak, Selasa waktu setempat.
Dikutip dari laman Sky Sports, Selasa, Coote sebelumnya mendapatkan tuduhan yang digunakan berkaitan video kategori A, jenis yang dimaksud paling penting pasca ditemukan oleh polisi pada bulan Februari lalu.
Pria berusia 43 tahun itu, yang dimaksud mengenakan setelan jas biru tua dan juga dasi hitam, semata-mata berbicara untuk mengonfirmasi namanya juga menyampaikan pembelaannya selama sidang enam menit dalam hadapan Hakim Nirmal Shant KC.
Mantan wasit selama Collingham yang dimaksud diberikan jaminan bersyarat oleh Hakim Shant juga diberitahu bahwa ia harus hadir kembali di pengadilan pada 11 Desember.
Hakim memberi tahu Coote, yang berdiri dalam kursi terdakwa dengan tangan terlipat ke depannya, bahwa ia memerintahkan pembuatan laporan pra-putusan sebelum ia dijatuhi hukuman.
"Anda dinyatakan bersalah melawan hambatan serius. Apakah ini berarti penjara atau tidaklah akan diputuskan ketika semua informasi sudah pernah tersedia pada pengadilan, itulah sebabnya saya sudah pernah memerintahkan pembuatan laporan pra-putusan," ujar Shant.
Dakwaan pembuatan gambar tak senonoh anak mengacu pada aktivitas seperti mengunduh, membagikan, atau menyimpan foto atau video pelecehan. Pengadilan menyatakan bahwa gambar yang disebutkan di antaranya di kategori A, jenis yang digunakan paling serius.
Coote, yang dimaksud pernah bekerja sebagai wasit Turnamen Primer, dipecat oleh badan wasit Inggris, Professional Game Match Officials (PGMO), Desember tak lama kemudian setelahnya sebuah video beredar di mana ia berkomentar tentang manajer Liverpool pada waktu itu, Jurgen Klopp.
Pertandingan yang dimaksud pernah dipimpin Coote meliputi 112 pertandingan dalam Kejuaraan Primer, 143 pertandingan pada Championship, dan juga 30 pertandingan pada Piala FA, dan juga empat pertandingan persahabatan internasional.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan pada platform web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.
