Sepak bola

Aturan penentuan tuan rumah di dalam fase gugur Kompetisi Champions diubah lagi

DKI Jakarta – Badan sepak bola Eropa UEFA secara resmi mengonfirmasi inovasi aturan seeding untuk fase gugur Kejuaraan Champions musim 2025/2026, di tempat mana penentuan laga kandang tak semata-mata ditentukan berdasarkan kedudukan akhir klasemen.

Dalam regulasi baru ini, pasukan yang mana bermain sebagai tuan rumah pada leg kedua fase perempat final juga semifinal tidaklah belaka ditentukan berdasarkan kedudukan akhir di tempat fase liga.

Mengutip ESPN, sebelumnya UEFA mengumumkan bahwa sistem undian acak akan dihapus juga diganti dengan sistem meritokrasi. Namun, ketentuan yang disebutkan belaka memberikan keuntungan kandang bagi kelompok yang digunakan finis dalam kedudukan satu sampai empat pada fase liga, atau kelompok yang tersebut berhasil menyingkirkan mereka.

Dengan demikian, regu peringkat satu sampai empat dijamin akan bermain kandang pada leg kedua fase 16 besar kemudian perempat final, apabila berhasil lolos.

Sementara itu, semata-mata pasukan peringkat satu serta dua yang digunakan dipastikan menjadi tuan rumah leg kedua semifinal. Jika mereka tersingkir, hak yang dimaksud otomatis dialihkan terhadap pasukan yang mengalahkan mereka.

Perubahan ini menuai kontroversi dikarenakan menciptakan ketimpangan di area antara klub-klub unggulan. Arsenal, misalnya, sempat mengeluhkan harus memainkan leg kedua semifinal musim lalu pada markas Paris Saint-Germain, padahal The Gunners finis dalam peringkat 3 sedangkan PSG pada sikap 15.

Namun, berdasarkan regulasi baru, PSG masih akan mendapatkan keuntungan kandang akibat telah lama menyingkirkan Liverpool yang digunakan finis di area tempat pertama pada fase 16 besar.

Situasi mirip dapat terjadi kembali musim depan, di tempat mana klub dengan tempat rendah bisa saja mendapatkan keuntungan leg kandang di dalam sesi akhir semata-mata oleh sebab itu menyingkirkan pasukan unggulan.

Ini berarti regu yang tersebut finis di area tempat tiga atau empat saat ini tak miliki prospek untuk bermain kandang pada leg kedua semifinal, bahkan jikalau merek bertemu lawan dengan peringkat lebih banyak rendah.

UEFA bukan menggunakan sistem re-seeding secara menyeluruh seperti yang mana umum diterapkan di area berbagai liga olahraga dalam Amerika Serikat. Akibatnya, hanya saja tim-tim yang mana menempati peringkat tertentu yang dimaksud berpotensi mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah leg kedua di tempat semifinal.

Dampak dari regulasi ini cukup besar terhadap struktur turnamen. Jika sistem ini telah diterapkan musim lalu, Barcelona yang mana finis di tempat peringkat dua akan mendapatkan keuntungan kandang melawan Inter Milan (peringkat empat) dalam semifinal, menggantikan Inter yang ketika itu menjadi tuan rumah.

Sementara itu, di area fase perempat final, laga antara Arsenal (peringkat tiga) juga Real Madrid (peringkat 11) yang mana musim lalu dimainkan di tempat Santiago Bernabeu, akan berbalik arah jikalau mengikuti aturan baru, dengan Arsenal berhak menjadi tuan rumah leg kedua.

UEFA meyakinkan bahwa aturan baru ini juga diberlakukan pada tiga kompetisi lainnya, yakni Kejuaraan Europa, Kejuaraan Kongres Eropa, serta Kompetisi Champions Wanita.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di tempat situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles

Back to top button