Eric Cantona kritik kebijakan MU terhadap Sir Alex Ferguson
Ibukota Indonesia – Pesepak bola legendaris Prancis, Eric Cantona, mengomentari kebijakan manajemen Manchester United (MU) terhadap eks manajer dia Sir Alex Ferguson.
Dikutip dari akun Instagram resminya @ericcantona di tempat Jakarta, Rabu, penyerang MU pada tahun 1992-1997 itu mengumumkan Sir Alex seharusnya dapat kebebasan tambahan sejumlah di area MU, bukanlah diminta untuk mengundurkan diri dari perannya sebagai duta global klub.
"Sir Alex Ferguson seharusnya dapat melakukan apa semata yang dimaksud beliau suka pada klub (Manchester United-red) sampai beliau wafat," tulis Eric di area akunnya.
View this post on Instagram
Pria yang dimaksud menghadirkan MU empat kali juara Kejuaraan Inggris kemudian dua kali kampiun Piala FA itu menyatakan, sikap MU terhadap Ferguson tiada menunjukkan rasa hormat kemudian memalukan.
Bagi Cantona, Ferguson tetaplah seseorang pemimpin pada regu serta bosnya seperti bertahun-tahun lalu.
"Sir Alex Ferguson selamanya akan menjadi bos saya. Saya sejenis sekali tiada peduli dengan mereka itu semua (manajemen MU pada waktu ini-red)," kata Cantona.
Sir Alex Ferguson mengundurkan diri dari perannya sebagai duta global Manchester United pada akhir musim ini sebagai upaya upaya efisiensi atau penghematan biaya yang dimaksud dilaksanakan klub di dalam bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe.
Sebagai duta klub sejak tahun 2013, Ferguson menerima penghasilan tambahan dari dua jt pound sterling per tahun.
Kebijakan terhadap Ferguson itu terjadi setelahnya Manchester United memberhentikan 250 karyawan untuk menghemat biaya sekitar 45 jt pound sterling atau setara dengan 58,8 jt dolar AS.
Keputusan yang dimaksud diklaim diambil dengan kedua belah pihak. MU pun menegaskan Ferguson, yang dimaksud ketika ini berusia 82 tahun, akan selalu disambut di dalam Stadion Old Trafford lalu masih memiliki peran penting pada sejarah klub.
Sir Alex Ferguson menjadi manajer MU sejak tahun 1986 hingga beliau memutuskan pensiun pada tahun 2013. Dia merupakan manajer tersukses pada sejarah klub berjuluk "Setan Merah" itu dengan koleksi 38 peringkat untuk MU, termasuk 13 trofi juara Kejuaraan Inggris kemudian dua kali kampiun Kompetisi Champions UEFA.