Ibukota Indonesia – Barcelona mendapat kabar campur aduk jelang laga LaLiga bertarung dengan Real Sociedad di dalam Estadi Olímpic Lluis Companys pada Akhir Pekan (29/9).
Dua pilar penting, Joan Garcia dan juga Raphinha, harus menepi dikarenakan cedera. Namun, Wojciech Szczesny mampu kembali diandalkan sebagai starter, sementara Lamine Yamal sudah ada fit serta siap menguatkan tim.
Pelatih Hansi Flick menegaskan bahwa absennya Joan Garcia memang sebenarnya berubah menjadi kerugian, tetapi beliau yakin Szczesny bisa saja mengisi kedudukan kiper utama dengan baik.
“Tidak ada Joan memang sebenarnya kabar buruk oleh sebab itu ia tampil luar biasa, tetapi Szczesny adalah penjaga gawang top. Dia telah membuktikannya musim lalu, lalu saya tiada ragu padanya,” ujar Flick yang mana diambil dari laman resmi klub pada Sabtu.
Sementara itu, kembalinya Lamine Yamal berubah jadi dorongan moral bagi tim. Pemain muda andalan Barcelona itu sebelumnya absen di beberapa laga terakhir lantaran cedera.
“Kami percaya ini momen yang mana tepat untuk Lamine kembali. Kami semua senang beliau telah tersedia berperang melawan Real Sociedad. Bila beliau ada pada bangku cadangan, berarti beliau siap bermain,” kata Flick.
Meski skuad tiada lengkap, Flick menegaskan Barcelona permanen fokus dengan pemain yang dimaksud tersedia.
“Kami tidak ada ingin terlalu memikirkan siapa yang dimaksud absen. Pemain yang dimaksud ada akan melakukan pekerjaan dengan baik,” tegasnya.
Menurut Flick, Real Sociedad adalah grup kuat yang dimaksud mampu mempertahankan identitas permainan merekan di dalam bawah instruktur baru, Sergio Francisco.
“Meski berganti pelatih, Sociedad terus menyimpan esensinya. Mereka suka memulai pembangunan serangan dari belakang, mempunyai teknik tinggi, cepat, lalu cerdas pada waktu menyerang. Hal ini akan menjadi pertandingan yang tersebut bagus,” jelasnya.
Flick juga menekankan bahwa fokus pasukan belaka tertuju pada laga berhadapan dengan Sociedad, bukanlah pada pertandingan besar berikutnya kontra Paris Saint-Germain di dalam Kompetisi Champions.
“Kami setiap saat berkonsentrasi pada pertandingan berikutnya, lalu pertandingan itu adalah berperang melawan Real Sociedad. Setelah itu baru kami pikirkan PSG,” tegas ahli dengan syarat Jerman tersebut.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence pada platform web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.
