olahraga

FORNAS VIII Kerek Perekonomian NTB hingga Rp800 Miliar!

Festival Olahraga Publik Nasional (FORNAS) VIII di dalam Nusa Tenggara Barat (NTB) tidaklah hanya saja menjadi kompetisi unjuk kebolehan berbagai olahraga tradisional dan juga rekreasi, tetapi juga sukses besar sebagai motor penggerak perekonomian lokal. Event akbar ini melibatkan puluhan ribu penggiat olahraga, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan juga membuktikan NTB siap menyongsong kompetisi yang lebih lanjut besar.

Menurut laporan resmi panitia penyelenggara, FORNAS VIII disertai 38 kontingen provinsi se-Indonesia. Total ada 12.387 penggiat pertandingan, didukung oleh 3.870 perangkat pertandingan dan juga official.

Kompetisi ini dimeriahkan 74 induk organisasi olahraga penduduk (Inorga), juga 13 Inorga ekshibisi juga 3 Inorga undangan khusus dari Gubernur NTB. Ketua Panitia Penyelenggara FORNAS VIII, Ibnu Sulistyo Riza Pradipto, mengungkapkan dampak ekonomi yang tersebut luar biasa dari acara ini.

“Dari total partisipan kemudian pendamping yang hadir secara langsung ke NTB mencapai lebih lanjut dari 18.000 orang, dengan asumsi perputaran perekonomian lokal sebesar lebih lanjut dari Rp800 miliar, khususnya pada sektor perhotelan, transportasi, logistik, UMKM, serta kuliner lokal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ibnu, panggilan akrabnya, menyatakan bahwa FORNAS VIII juga turut menciptakan lebih tinggi dari 9.500 lapangan kerja sementara, baik di dalam sektor formal maupun informal. “Ini bukanlah sekadar pesta olahraga, tapi gelora semangat kebangsaan dari timur Indonesia. Dari NTB untuk Indonesia yang tersebut lebih lanjut sehat, bugar, juga bersatu,” tegasnya, menegaskan tema “Kalah Meraih kemenangan Semua Senang, Bersatu di Sehat, Menunjukkan Indonesia Lebih Bugar juga Gembira” yang tersebut diusung di acara ini.

Sementara itu, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, dengan bangga menyatakan bahwa FORNAS VIII bukan cuma menjadi kompetisi olahraga, tetapi juga penggerak sektor ekonomi kemudian kebudayaan lokal. Ia menyoroti bagaimana acara ini memperlihatkan keselarasan antara olahraga rakyat dengan budaya serta ekologi.

“Pertunjukan seni daerah; kuliner khas Sasak, Samawa, Mbojo; hingga pameran komunitas menjadi bukti bahwa olahraga warga dapat beriringan dengan budaya dan juga lingkungan,” ujar Gubernur Lalu ketika pembukaan.

Related Articles

Back to top button