olahraga

Gubernur Sumut tertarik kelola PSMS Medan

Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyatakan ketertarikannya untuk mengurus klub sepak bola PSMS Medan yang digunakan musim ini akan bermain di dalam Kompetisi 2 Indonesia.

"Kita ingin PSMS sebenarnya bisa jadi lebih lanjut progresif dan juga berkembang. Kalau diajak bangun PSMS, kita mau juga. Masih banyak sebenarnya warga Sumut yang tersebut mau," tegas Bobby di tempat Medan, Rabu.

Sebab, lanjut dia, telah dilakukan sama-sama diketahui bahwa regu berjuluk Ayam Kinantan itu adalah salah satu klub yang digunakan mampu mempersatukan seluruh warga Sumut.

Gubernur mengaku cukup khawatir jikalau PSMS Medan yang dimaksud berdiri sejak 1950 yang disebutkan nantinya sampai dijual ke luar wilayah Sumut atau tidaklah lagi dimiliki orang Sumut.

"Saya dengar mau lewong (seperti layangan putus, red) PSMS ke luar Sumut. Saya sayang juga kalau kepemilikannya bukanlah dimiliki putra putri Sumut. Ego kedaerahan kita pada beberapa sektor harus ada," katanya.

"Bukan semata-mata berprestasi, tapi bisa jadi benar-benar menimbulkan kebanggaan. Industri sepak bolanya harus benar-benar di tempat Sumut. Dapat untung mungkin saja dari suporter, ngeri-ngerinya dibawa ke luar," beber Bobby.

Gubernur juga mengatakan, jikalau pun dirinya bukan diperkenankan mengurus klub PSMS Medan tiada akan menjadi masalah, asalkan masih dikelola oleh orang Sumut.

"Enggak harus saya pun enggak apa-apa. Banyak putra putri Sumut yang digunakan ingin PSMS berkembang. Kalau ada brand olahraga besar di dalam Sumut pasti menjadi motivasi seluruh atlet lalu cabor (cabang olahraga) untuk menandingi," tegas dia.

Gubernur sebenarnya sudah ada punya cara agar dapat mendanai klub sepak bola yang digunakan telah terjadi meraih beberapa gelar kejuaraan juara di dalam masa lalu, salah satunya membentuk BUMD.

"Kita pengin kayak Pak Dedi Mulyadi (Gubernur Jawa Barat) kibar bendera (Persib Bandung, red) di tempat atas. Kalau sendiri, enggak mau. Kita ingin sama-sama, kalau boleh," tuturnya.

"Kita buat satu BUMD isinya daerah-daerah dari kabupaten/kota, misalnya 20 persen atau 30 persen. Sisanya baru perorangan, jadi sama-sama semua wilayah memiliki," jelas Bobby.

PT Kinantan Medan Indonesia selaku pengelola PSMS Medan pada waktu ini dikabarkan masih mencari calon-calon pengelola baru.

Komisaris PSMS Medan Edy Rahmayadi belum lama ini juga disebutkan terbang ke DKI Jakarta mencari pendanaan bagi kelompok berjuluk Ayam Kinantan itu.

Adapun kepemilikan saham PSMS Medan dimiliki oleh PT Kinantan Medan Indonesia sebesar 51 persen, sedangkan sisanya milik Kodrat Shah.

Namun PT Kinantan Medan Indonesia sendiri ketika ini menghadapi gugatan dari 40 klub anggota PSMS Medan yang digunakan menolak kelompok Ayam Kinantan diperjualbelikan.

Kondisi finansial PSMS Medan selalu menghantui selama hampir dua dekade terakhir, sejak peraturan klub sepak bola profesional tanah air tiada boleh didanai oleh APBD.

Related Articles

Back to top button