Sepak bola

I.League masih tunggu kebijakan PSSI terkait suporter regu tamu

Ya kami akan mengusulkan ke PSSI, memang benar di minggu ini akan ada keputusan

Jakarta – Direktur Utama I.League Ferry Paulus mengungkapkan pihaknya masih mengawaitu kebijakan dari PSSI terkait kebijakan suporter pasukan tamu untuk Super League musim depan 2025/2026.

Saat ditemui pewarta di dalam Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin, Ferry menyatakan belum ada kejelasan terkait suporter pasukan tamu, namun ia mengungkapkan bahwa kesulitan yang disebutkan akan diputuskan pekan ini.

"Ya kami akan mengusulkan ke PSSI, memang sebenarnya pada minggu ini akan ada keputusan," kata Ferry.

"Karena memang benar kalau mengamati dari kejadian kemarin rasanya berat, tapi tentunya dari keinginan klub-klub sanggup berharap. Kami lagi merancang mana-mana yang dimaksud masih lalu punya kesempatan yang digunakan bisa jadi diberikan," ucap pria berusia 61 tahun tersebut.

Sebelumnya, Ferry pernah mengungkapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan kemudian luar biasa PT Kompetisi Indonesia Baru pada Hotel Langham, Ibukota Selatan pada 8 Juli lalu bahwa I.League sedang di tahap pengkajian untuk melonggarkan kebijakan suporter regu tamu untuk Super League.

Nantinya, kata Ferry, diperkenalkan suporter regu tamu akan diupayakan untuk semua klub, kecuali bagi merekan yang tersebut miliki rivalitas tinggi, seperti Persib Bandung lalu Persija Jakarta, juga Arema FC dan juga Persebaya Surabaya.

"Yang pasti tadi sudah ada sanggup dibilang tertutup pintunya kalau suporter Persib datang ke Persija. Begitu juga suporter Persija datang ke Persib itu pasti tidak ada bisa," kata Ferry.

Upaya ini, kata Ferry, juga dijalankan seiring dengan sudah pernah diluncurkannya program bernama Sobat Kompetisi pada April. Sobat Turnamen adalah penyedia layanan tiket pertandingan, yang mana mirip provider ticketing sejenisnya.

Salah satu tujuan dari peluncuran Sobat Liga, kata Ferry kala itu, adalah membuka larangan penampilan suporter tamu yang mana diberlakukan sebagai imbas dari tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

“Yang paling mudah ini tantangan dari liga untuk dapat mendapatkan privilege untuk mampu membuka suporter away, oleh sebab itu yang digunakan masih dikhawatirkan PSSI, suporter ini tiada teridentifikasi (identitasnya),” katanya waktu itu.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI pada situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles

Back to top button