Kementerian P2MI perluas penempatan PMI dalam Negeri Matahari Terbit lewat skema SSW

Ibukota – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memperluas penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di tempat Negeri Sakura melalui skema Specified Skilled Worker (SSW).
Dalam konferensi dengan Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, lalu Perikanan Jepun (MAFF) Watanabe Yoichi dalam Tokyo, Jepang, Karding menyampaikan terima kasih menghadapi penyerapan PMI melalui skema yang disebutkan yang dimaksud mencapai ribuan pekerja.
“Kami berterima kasih terhadap MAFF yang selama ini sudah pernah menerima ribuan PMI melalui skema Specified Skilled Worker. Dari total 10.181 penempatan sepanjang 2025, sekitar 3.400 orang bekerja di tempat sektor pertanian kemudian perikanan. Hal ini partisipasi nyata yang patut dikembangkan lebih banyak jauh,” kata Karding usai pertemuan, sebagaimana keterangan Kementerian P2MI (KP2MI) pada Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ada dua inisiatif utama yang tersebut sedang dikembangkan untuk memperluas penempatan tenaga kerja, yang mana pertama pembentukan Migran Center sebagai pusat pelatihan vokasi terintegrasi dan juga kedua adalah acara Kelas Migran di area sekolah menengah kejuruan yang mengajarkan keterampilan bahasa lalu budaya Negeri Matahari Terbit sejak dini.
“Kami berharap Negeri Matahari Terbit dan juga Indonesia dapat bekerja sebanding di penyelarasan kurikulum pelatihan, inisiatif pembimbing instruktur, pemanfaatan sistem digital untuk percepatan matching tenaga kerja, lalu pendirian pusat pelatihan bersama,” ujarnya.
Selain penempatan kerja, Karding menegaskan pentingnya transaksi teknologi dari Negeri Sakura ke Indonesia, khususnya di dalam bidang pertanian modern
“Kami ingin pekerja migran Indonesia kembali ke Tanah Air dengan kompetensi unggul dan juga pengalaman dari sistem pertanian modern Jepang,” ujarnya.
Menteri Karding juga menggerakkan penanaman modal Negeri Matahari Terbit di konstruksi pusat pelatihan di tempat Indonesia, khususnya di tempat sektor pertanian serta perikanan, yang digunakan akan menguatkan lingkungan pelatihan tenaga kerja Indonesia sejak prapenempatan.
Ia menuturkan kerja serupa Indonesia-Jepang akan terus berkembang, tak hanya sekali membuka lebih tinggi berbagai lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia di dalam masa depan.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.