KOI tegaskan dukungan Presiden Prabowo bagi atlet Negara Indonesia

Ibukota – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesi (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh bagi para atlet nasional untuk meraih prestasi di berubah-ubah kompetisi olahraga internasional yang dimaksud akan dilakukan pada akhir tahun ini.
Hal itu disampaikan sosok yang mana akrab disapa Okto yang dimaksud pada waktu mengunjungi peringatan tegas Olympic Day 2025 ke Jakarta, Minggu.
“Kami mendapatkan kabar baik dengan segera dari Presiden tadi malam, bahwa semangatnya Indonesia adalah untuk merebut semua piala-piala yang digunakan ditawarkan dalam ajang-ajang kompetisi dunia,” kata Oktohari.
Ia menjelaskan, sebagian turnamen olahraga internasional akan segera berlangsung, mulai Oktober sampai akhir tahun ini.
“Yang diawali dengan World Champion Gymnastics (Kejuaraan Bumi Senam Artistik). Setelah itu ada Asian Youth Games. Itu waktunya bersamaan. Karena sama-sama mulai tanggal 19 Oktober. Lanjutnya ada Islamic Solidarity Games,” ujar Okto.
“Jadi Asian Youth Games itu di Bahrain tanggal 19 Oktober. Islamic Solidarity Games itu ke Riyadh tanggal 7 November. Dan setelah itu ada SEA Games dalam bulan Desember,” lanjutnya.
Dukungan yang dimaksud diberikan Presiden Prabowo terhadap atlet-atlet nasional yang dimaksud akan berlaga dalam ajang-ajang luar negeri bermetamorfosis menjadi angin segar pasca pada akhir September terungkap bahwa urusan pendanaan masih menjadi kesulitan serius.
Saat itu, Menteri Pemuda lalu Olahraga Erick Thohir menyatakan bahwa anggaran yang tersebut tersedia bagi kontingen Nusantara untuk mengikuti SEA Games baru mencapai Rp10 miliar.
Dengan anggaran Rp10 miliar, Negara Indonesia baru mampu mengirimkan sekira 120 atlet untuk bertarung di dalam SEA Games Thailand menurut perhitungan yang mana ada. Setelah itu diketahui bahwa Erick telah terjadi melakukan pertandingan dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengkaji sinkronisasi anggaran.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence ke web web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.