DKI Jakarta – Ribuan atlet Olimpiade yang berparade menggunakan kapal pada melawan Sungai Seine pada upacara inisiasi Olimpiade Paris 2024 pada Hari Jumat (26/7) di malam hari waktu setempat meskipun diguyur hujan deras yang tak henti-hentinya.
Upacara pengaktifan ini menjadi yang dimaksud pertama di sejarah Olimpiade yang dimaksud diadakan di tempat luar stadion utama dengan para atlet berparade di dalam Sungai Seine menggunakan armada 85 kapal, menyeberangi berbagai landmark ikonik Prancis.
Penonton yang berjumlah sekitar 300.000 orang, menyaksikan segera dari tribun yang mana dibangun khusus di dalam tepi sungai, sementara 200.000 lainnya menyaksikan dari balkon kemudian apartemen yang tersebut menghadap ke sungai. Mereka masih berada di area tempat dengan menggunakan payung juga jas hujan untuk menonton defile Olimpiade.
"Saya merasa sangat bersemangat. Ini adalah sangat mengasyikkan," kata Selene Martinez, yang digunakan datang dari Meksiko untuk menyaksikan upacara tersebut, diambil dari AFP.
Sesuai tradisi, delegasi Yunani mendapat kehormatan mengawasi armada sebagai penghormatan untuk negara yang tersebut menjadi tempat lahirnya aksi Olimpiade modern. Meskipun hujan deras, semangat para atlet tetap memperlihatkan tinggi untuk terus mengikuti upacara membuka dengan mengenakan jas hujan bening yang tersebut menutupi busana parade mereka.
Pertunjukan ini memadukan budaya serta sejarah Prancis, dengan segmen gaya kabaret yang dimaksud direkam sebelumnya dari bintang pop Negeri Paman Sam Lady Gaga yang digunakan menonjol pada tahap awal parade.
Bintang R&B Prancis-Mali, Aya Nakamura, juga tampil meskipun mendapat kritik dari aktivis sayap kanan. Kritikus menuduh penyanyi berusia 29 tahun yang disebutkan yang mana dikenal dengan lagu hitnya "Djadja," oleh sebab itu "vulgaritas" lalu bukan menghormati bahasa Prancis di liriknya.
Puluhan penari can-can dengan rok merah muda memberikan sentuhan warna yang mencolok di dalam tepi Sungai Seine pada momen yang tersebut menonjol lainnya. Landmark juga arsitektur Perkotaan Cahaya menjadi latar belakang baik untuk pertunjukan pada Hari Jumat waktu malam maupun untuk sebagian besar kompetisi olahraga selanjutnya.
Patung-patung emas wanita bersejarah Prancis muncul dari perairan Sungai Seine selama upacara membuka Olimpiade, sebagai penghormatan spektakuler terhadap kesetaraan gender yang mana menjadi inti dari Olimpiade Paris.
Sosok-sosok seperti penulis Simone de Beauvoir kemudian politisi Simone Veil diabadikan di patung-patung berlapis emas kemudian akan tetap memperlihatkan ada dalam Paris setelahnya Olimpiade.
Visi Paris adalah untuk menyelenggarakan Olimpiade yang tambahan hemat biaya lalu ramah lingkungan dibandingkan edisi sebelumnya, dengan kompetisi yang mana diadakan di area lokasi bersejarah di tempat sekitar ibu kota.
Meskipun hujan deras kemudian gelombang serangan yang digunakan melumpuhkan jaringan kereta api berkecepatan tinggi Prancis pada hari terakhir pekan pagi, ketua pelaksana Olimpiade, Tony Estanguet, menyatakan sebelum upacara dimulai bahwa ia yakin dapat menyelenggarakan pesta besar.
