Jakarta – Paralimpiade Paris 2024 secara resmi dibuka pada Kamis dinihari WIB, 29 Agustus 2024, dengan upacara penuh warna dan juga harapan yang menandai dimulainya 11 hari kompetisi olahraga para disabilitas di area kota yang dimaksud masih merasakan euforia dari suksesnya Olimpiade.
Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi membuka turnamen ini di sebuah upacara dalam Place de la Concorde, menjadikannya pertama kali upacara pengaktifan Paralimpiade diselenggarakan berjauhan dari stadion utama.
Sebanyak 4.400 atlet dari 168 delegasi berparade memasuki arena ketika matahari terbenam, dengan kontingen tuan rumah Prancis menjadi yang tersebut terakhir masuk serta disambut dengan standing ovation dari 30.000 penonton yang digunakan memenuhi tribun di area sekitar alun-alun bersejarah tersebut.
Cuaca cerah pada di malam hari upacara pengaktifan Paralimpiade sangat berbeda dengan hujan deras yang dimaksud mengguyur selama upacara inisiasi Olimpiade pada 26 Juli lalu.
Salah satu sorotan upacara adalah penampilan penyanyi Prancis Lucky Love, yang digunakan kehilangan lengan kirinya, yang mana membawakan lagu “My Ability” yang digunakan menyentuh. Lucky Love diiringi oleh penari difabel serta non-difabel.
Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons kemudian menyampaikan harapannya untuk para atlet lalu penonton untuk memulai “revolusi inklusi,” sebelum Macron secara resmi membuka Paralimpiade.
Bendera Paralimpiade dibawa ke alun-alun oleh John McFall, pelari Paralimpiade dengan syarat Inggris yang mana telah lama dipilih oleh Badan Antariksa Eropa sebagai ‘parastronaut’ pertama.
Olimpian Prancis Florent Manaudou mengakibatkan obor ke pada arena, menandai puncak dari estafet obor empat hari, dengan lima atlet paralimpiade Prancis, termasuk peraih medali emas 2020 Alexis Hanquinquant kemudian Nantenin Keita, yang mana akhirnya menyalakan kaldron ikonik pada Taman Tuileries.
Sebanyak 18 dari 35 arena Olimpiade juga akan digunakan untuk Paralimpiade yang tersebut akan berlangsung hingga 8 September, termasuk Grand Palais yang tersebut megah kemudian Stade de France.
Penjualan tiket meningkat pesat sejak Olimpiade. Panitia pengurus menyatakan lebih lanjut dari dua jt dari total 2,5 jt tiket telah dilakukan terjual, dengan beberapa arena telah terisi penuh.
