Sepak bola

Perbedaan Sepak Bola Vietnam kemudian Korea Selatan

Letak Kim Sang-sik merasa terpojok sebagai pembimbing Vietnam setelahnya kumpulan hasil minor dengan menelan tiga kekalahan beruntun melawan Irak, Rusia, dan juga Thailand. Parahnya, dari tiga pertandinga itu The Golden Star Warriors, telah kebobolan delapan serta baru mencetak dua gol.

Situasi yang mana tak menguntungkan inilah yang tersebut menimbulkan kedudukan Kim Sang-sik semakin terjepit. Di sedang kondisi tak kondusif seperti ini, Park Hang-seo memberikan beberapa wejangan.

Dalam sebuah pembicaraan dengan media Korea belum lama ini, Kim Sang-sik menuturkan bahwa ia selama ini terus berbicara dengan Park Hang-seo terkait sepak bola Vietnam. Ia pun mengambil kelebihan dari pembimbing berkacamata tersebut.

“Pelatih Park Hang-seo sangat menyukai Vietnam dan juga sepak bola Vietnam. Saya banyak mengunjunginya setiap kali beliau berada pada Hanoi. Pelatih Park rutin membelikan saya makanan, menyemangati saya lalu bersedia memberi saya nasihat. Saya belajar dari Pelatih Park tentang kelebihannya lalu kelemahan para pemain dan juga budaya sepak bola pada Vietnam,” jelas Kim Sang-sik dikutipkan dari Soha, hari terakhir pekan (13/9/2024).

Dari rapat itulah, Kim Sang-sik membeberkan perbedaan besar sepak bola Vietnam dan juga Korea Selatan. Menurutnya, tak peduli seberapa sejumlah pengetahuan yang digunakan dimiliki tentang sepak bola apabila tidak ada beradaptasi dengan budaya setempat, maka tiada dapat melakukan pekerjaan dengan baik.

“Pelatih Park menunjukkan hal-hal luar biasa di budaya sepak bola dan juga karakteristik pemikiran para pemain Vietnam,” tuturnya.


Di Korea, ketika orang pemain melakukan kesalahan, instruktur akan menunjukkan kesalahan yang dimaksud di tempat depan seluruh tim. Pelatih Park menyarankan agar Kim Sang-sik tidak ada boleh melakukan hal yang tersebut sebanding ketika menangani Vietnam.

“Mengkritik pemain secara kasar di area depan seluruh regu terkadang bisa saja menjadi kontraproduktif kemudian menyebabkan seluruh regu merasa tidak ada nyaman. Park menyarankan saya untuk meluangkan waktu berbicara secara pribadi dengan para siswa. Pada pada waktu itu, semua hambatan akan terselesaikan kemudian para pemain akan belajar dengan sangat cepat.”

Di bawah asuhan pembimbing Park Hang-seo, regu U23 lalu juga timnas Vietnam selalu bersatu lalu bermain dengan penuh determinasi. Itulah rahasianya untuk turut menciptakan prestasi bersejarah seperti runner-up Asia U23 2018, juara Piala AFF 2018, peraih medali emas SEA Games 2 kali (2019 juga 2022) atau mencapai sesi ketiga kualifikasi Piala Planet 2022.

Dengan mengambil pelajaran dari pendahulunya, instruktur Kim Sang-sik juga berupaya merancang pasukan mirip untuk mencapai tujuan yang dimaksud identik seperti sepak bola Vietnam.

Related Articles

Back to top button