Sepak bola

Perjalanan karier Ange Postecoglou, instruktur visioner Tottenham Hotspur

Ibukota – Nama Ange Postecoglou pada masa kini sedang menjadi sorotan dunia sepak bola usai sukses mengantar Tottenham Hotspur menjuarai Turnamen Europa 2024/25. Kemenangan gemilang satu-nol melawan Manchester United pada partai final pada Stadion San Mames, Bilbao, Kamis (22/5) dini hari Waktu Indonesia Barat menjadi titik balik klub dengan syarat London Utara itu pasca 17 tahun tanpa gelar.

Gol semata wayang Brennan Johnson di area sesi pertama mengukir sejarah baru bagi The Lilywhites. Gelar ini menjadi trofi Eropa pertama klub yang dimaksud sejak menjuarai Piala UEFA pada musim 1983/84. Di balik kesuksesan itu, sosok ahli dengan syarat Australia, Ange Postecoglou, menjadi tokoh kunci.

Dari Yunani ke Australia

Angelos "Ange" Postecoglou lahir di dalam Nea Filadelfia, Athena, Yunani, pada 27 Agustus 1965. Pada usia lima tahun, keluarganya pindah ke Australia, tempat di tempat mana karier sepak bolanya mulai berkembang. Sebagai pemain, Postecoglou berposisi sebagai bek berada dalam lalu pernah menguatkan klub-klub lokal seperti South Melbourne serta Western Suburbs.

Meski bukan menonjol sebagai pemain, ia mencatatkan empat caps sama-sama regu nasional Australia antara tahun 1986 hingga 1988.

Perjalanan melatih dari Australia ke Eropa

Setelah gantung sepatu, Postecoglou memulai karier kepelatihannya dalam South Melbourne kemudian segera mencatatkan prestasi. Ia menyebabkan klub yang disebutkan menjuarai kompetisi domestik Australia dua musim berturut-turut (1997/98 kemudian 1998/99), dan juga meraih penghargaan juara Oceania Club Championship 1999.

Kariernya kemudian berlanjut dengan melatih regu nasional Australia kelompok usia (U-17 serta U-20), sebelum sempat menangani klub Yunani, Panachaiki. Ia kembali ke negaranya untuk mengatur Brisbane Roar, yang tersebut berhasil dibawanya menjadi juara A-League dua kali pada musim 2010/11 dan juga 2011/12.

Tahun 2013, Postecoglou dipercaya menangani kelompok nasional Australia. Puncak prestasinya sebagai pembimbing The Socceroos datang pada tahun 2015 pada waktu menyebabkan Australia menjuarai Piala Asia AFC, setelahnya mengalahkan Korea Selatan di tempat partai final. Gelar yang disebutkan merupakan yang digunakan pertama bagi Australia sejak bergabung ke konfederasi Asia pada 2007.

Setelah sukses pada level timnas, Postecoglou melatih Yokohama F. Marinos pada Negeri Matahari Terbit dan juga mempersembahkan gelar kejuaraan J1 League pada musim 2019. Ia kemudian melanjutkan kiprahnya di tempat Eropa dengan Celtic FC pada Skotlandia. Bersama Celtic, ia meraih dua penghargaan Kejuaraan Skotlandia (2021–2023), satu Piala Skotlandia (2022/23), serta dua Piala Kejuaraan Skotlandia (2021–2023).

Pada pertengahan 2023, Postecoglou ditunjuk sebagai manajer Tottenham Hotspur menggantikan Antonio Conte. Penunjukan ini sempat memunculkan keraguan, mengingat rekam jejak Postecoglou yang mana belum pernah melatih dalam Premier League.

Namun, pendekatan permainan menyerang serta keberaniannya memulai pembangunan kelompok dengan skuad muda mulai menunjukkan hasil. Gelar Kompetisi Europa 2024/25 menjadi bukti nyata dari pendekatan jangka panjang yang digunakan mulai membuahkan hasil, walaupun Spurs finis di area kedudukan ke-17 dalam klasemen akhir Kejuaraan Inggris dan juga nyaris terdegradasi.

“Orang-orang bisa jadi membicarakan mengenai 20 kekalahan kami pada liga, tapi mereka itu melewatkan inti dari apa yang dimaksud sedang saya bangun di tempat sini,” tegas Postecoglou, disitir dari TNT Sports.

Masa depan yang mana belum pasti

Meski berhasil mempersembahkan trofi Eropa, masa depan ahli berusia 59 tahun yang dimaksud pada Spurs masih belum pasti. Ia mengaku ingin terus memulai pembangunan proyek jangka panjang di tempat klub, namun kebijakan tetap saja berada di dalam tangan manajemen.

“Saya bukanlah orang yang mana santai persoalan masa depan, tapi saya akan kecewa jikalau tidak ada sanggup melanjutkan jalur ini,” ujar Postecoglou.

Dengan keberhasilan meraih tiket ke Kompetisi Champions musim depan, potensi bagi Tottenham untuk bangkit di area level domestik juga Eropa masih terbuka lebar. Keberadaan Postecoglou yang digunakan dikenal sebagai ahli visioner bisa saja menjadi fondasi kuat bagi Spurs di mendirikan budaya kemenangan yang tersebut selama ini dirindukan oleh para penggemarnya.

Related Articles

Back to top button