Perubahan paradigma Nasser Al-Khelaifi antarkan PSG “treble winner”

Kami harus mengganti slogan. Bermimpi besar itu baik, tapi hari ini kami lebih besar realistis, kami tidak ada ingin terlalu mencolok, bling-bling lagi, ini adalah akhir dari kilauan itu
Jakarta – Sosok yang digunakan patut disalahkan berhadapan dengan kegagalan Paris Saint-Germain di mengarungi musim kompetisi tentu hanya sang Presiden Nasser Al-Khelaifi. Begitu pula sebaliknya, apabila kondisi PSG pada rentetan keberhasilan, Nasser Al-Khelaifi merupakan figur yang dimaksud harus dipuji.
Nasser Al-Khelaifi merupakan sosok yang tersebut tak terbantahkan posisinya pada mengatur klub jika Paris ini. Sudah berbagai pembimbing kemudian pemain yang dimaksud menjadi korban akan keganasan Al-Khelaifi yang tak pandang bulu untuk dapat mengatur klubnya menjadi penguasa, tiada semata-mata dalam tanah Perancis tapi pada benua Eropa.
Nasser Al-Khelaifi lewat Qatar Sports Investment merupakan sosok penyelamat PSG yang tersebut hampir semata diambang degradasi pada tahun 2011 silam.
Dengan Qatar Sports Investment, Nasser Al-Khelaifi mengambil alih semua saham PSG pada musim 2012 juga menjadikannya pemilik tunggal klub.
Klub yang digunakan didanai oleh negara Qatar yang disebutkan mempunyai target untuk bisa jadi menjadi penguasa daratan Eropa yakni mengungguli trofi Turnamen Champions.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.