Sepak bola

Profil Kiromal Katibin: Atlet panjat tebing Indonesia juara dunia 2025

DKI Jakarta – Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, sukses mendapatkan medali emas di turnamen IFSC Climbing World Cup 2025 yang digunakan berlangsung pada Denver, Amerika Serikat, pada Mingguan (1/6/2025) waktu setempat.

Menurut data resmi Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC), Kiromal mengundurkan diri dari sebagai juara usai mencatatkan waktu tercepat, yakni 4,83 detik pada sesi kualifikasi. Catatan waktu inilah yang tersebut kemudian dijadikan acuan untuk menentukan pemenang, setelahnya kompetisi dihentikan akibat cuaca ekstrem.

Sebelum dihentikan, Kiromal sempat melangkah ke sesi 16 besar lalu berhasil mengalahkan atlet selama Italia dengan waktu 4,87 detik. Namun, oleh sebab itu hujan deras disertai badai yang dimaksud membahayakan keselamatan para peserta, pertandingan tidak ada dapat dilanjutkan hingga sesi perempat final, semifinal, maupun final.

Melalui tindakan darurat, IFSC menetapkan hasil fase kualifikasi sebagai dasar klasemen akhir. Dengan catatan waktu tercepat, Kiromal dinobatkan sebagai juara lalu naik ke podium tertinggi.

Keberhasilan ini tak cuma menguatkan reputasi Kiromal Katibin sebagai salah satu pemanjat tercepat dunia, tetapi juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia yang digunakan terus menunjukkan performa luar biasa di area pentas olahraga tingkat dunia.

Berikut adalah profil singkat kemudian perjalanan karir Kiromal Katibin sebagai atlet panjat tebing Indonesia, yang tersebut dihimpun dari berbagai sumber.

Profil Kiromal Katibin

Kiromal Katibin, yang digunakan akrab disapa Kiki, lahir di tempat Batang, Jawa Tengah, pada 21 Agustus 2000. Pada 2007, pada waktu usianya baru menginjak tujuh tahun, Kiromal untuk pertama kalinya mengamati dengan segera olahraga panjat tebing di turnamen Pra-Pekan Olahraga Provinsi yang dimaksud dijalankan di area alun-alun kota.

Dua tahun berselang, ia mulai rutin berlatih dengan kakaknya. Awalnya, semangatnya meningkat sebab lingkungan latihan yang mana padat dan juga mempertemukan-nya dengan banyak orang.

Namun seiring waktu dan juga pengalaman mengikuti berbagai kompetisi, jiwa kompetitif pada dirinya mulai tumbuh. Karir-nya mulai menanjak sejak bergabung juga pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tahun 2011 di tempat Jakarta. Di turnamen ini, ia berhasil meraih medali pertamanya dari fase kualifikasi pada nomor Lead.

Perjalanan prestasinya berlanjut, pada Kejurnas 2016 pada Bangka, ia sukses merebut medali emas di tempat nomor Speed. Setahun kemudian, pada Kejurnas Padang 2017, ia kembali mengukir prestasi yang tersebut sama. Langkahnya tak berhenti di tempat level nasional.

Pada 2018, Kiromal mulai mencoba persaingan di area kancah internasional melalui Asian Youth Championship di area Chongqing, Tiongkok. Dalam perlombaan tersebut, ia meraih medali emas pada nomor Speed Junior Male. Julukan “Spider-Man Indonesia” pun mulai melekat pada dirinya.

Tahun berikutnya, ia tampil pada kompetisi International Federation of Sport Climbing (IFSC) yang digunakan dilakukan dalam Bogor, serta berhasil menyebabkan pulang medali perak untuk nomor Speed Men.

Pada event Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021, Kiromal membela daerahnya di tempat nomor boulder lalu berhasil mengambil medali perunggu. Di nomor Speed Relay, ia bahkan meraih medali emas.

Namanya semakin besar di area turnamen internasional setelahnya tampil di IFSC Asian Championship 2019, dan juga melanjutkan kiprah-nya di dalam IFSC Climbing World Cup 2021 di tempat Villars, Swiss, dengan meraih medali perunggu. Masih di dalam tahun yang dimaksud sama, ia menyabet medali perak pada event mirip di dalam Salt Lake City, Amerika Serikat.

Tahun 2022 menjadi tahun yang dimaksud penuh pencapaian, dalam mana ia kembali merebut medali perak di tempat IFSC World Cup dalam Seoul, Korea Selatan. Tak lama berselang, ia mencatatkan data pencapaian manis dengan meraih medali emas di tempat IFSC Climbing World Cup Salt Lake City 2022.

Kini pada tahun 2025, ia kembali menunjukkan bakatnya dalam kancah internasional dengan meraih medali emas pada event IFSC Climbing World Cup yang tersebut dijalankan dalam Denver, Amerika Serikat.

Meskipun kompetisi sempat dihentikan akibat cuaca ekstrem, catatan waktu luar biasa Kiromal pada putaran kualifikasi memberikannya sebagai juara lalu mempertegas statusnya sebagai salah satu atlet panjat tebing tercepat di tempat dunia.

Prestasi ini sekaligus menambah daftar panjang keberhasilan-nya dan juga mengakibatkan harum nama Indonesia dalam dunia olahraga global, teristimewa panjat tebing.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan pada situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles

Back to top button