PSG ingin terus ukir sejarah dengan rebut Piala Interkontinental

Ibukota Indonesia – Manajer Paris Saint-Germain (PSG) Luis Enrique mengatakan, timnya ingin terus mengukir sejarah, kali ini dengan merebut Piala Interkontinental FIFA 2025, Kamis (18/12) dini hari WIB.
Pada laga yang dimaksud PSG akan menghadapi juara Piala Challenger FIFA, Flamengo, pada Stadion Ahmad bin Ali, Doha, Qatar. Jika menang, PSG menorehkan sejarah untuk pertama kalinya meraih trofi Piala Interkontinental FIFA tersebut.
"Target kami musim ini adalah terus mencetak sejarah. Kami harus siap lalu permanen fokus sepanjang pertandingan. Setiap aksi mampu bermetamorfosis menjadi penting dan juga menentukan," ujar Enrique disitir dari laman resmi PSG, Rabu.
Laga menghadapi Flamengo, Enrique melanjutkan, berubah menjadi momen untuk mengawasi sejauh mana perkembangan PSG khususnya pada empat bulan terakhir, sejak musim 2025/2026 bergulir.
"Pertandingannya ini akan berlangsung ketat. Flamengo adalah regu yang mana sangat bagus, jadi ini akan berubah jadi laga yang mana sulit," kata juru taktik berkebangsaan Spanyol tersebut.
Menurut dia, ketika ini Flamengo sedang berada ke performa terbaiknya lalu menganggap lawannya itu mempunyai gaya permainan yang digunakan bagus jikalau dilihat pada pertandingan mereka di Piala Bumi Antarklub 2025.
"Saya menyukai cara merek bermain sepak bola. Saya ingat penampilan dia dalam Piala Bumi Antarklub tahun ini, pada mana Flamengo memainkan beberapa pertandingan yang mana sangat bagus. Mereka adalah grup dengan kualitas tinggi, baik pada waktu menguasai bola maupun tanpa bola," tutur Enrique.
Piala Interkontinental FIFA 2025 menjadi penampilan perdana PSG dalam Piala Kontinental pertama sepanjang sejarah mereka.
Sementara Flamengo, pemegang empat trofi juara Copa Libertadores, sebelumnya sudah ada tiga kali mengikuti kompetisi yang mana sebelumnya bernama Piala Global Antarklub itu.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di dalam platform web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.


