PSG sudah pernah mencapai “tujuan akhirnya”, kata Luis Enrique

Ibukota – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Luis Enrique menyatakan timnya baru hanya mencapai "tujuan akhirnya" pasca menjuarai Kejuaraan Champions musim ini.
PSG menjadi juara Turnamen Champions untuk pertama kalinya, pasca menaklukkan Inter Milan 5-0 pada laga final dalam Allianz Arena, Hari Minggu dini hari WIB. Lima gol kemenangan PSG dicetak oleh Achraf Hakimi (12'), Desire Doue (20', 63'), Khvicha Kvaratskhelia (73'), lalu Senny Mayulu (86').
"Pada hari pertama saya di dalam PSG, bahasa Prancis saya bahkan lebih besar buruk daripada sekarang. Namun, saya menyatakan bahwa tujuan akhir saya sebagai pembimbing adalah untuk mengisi lemari trofi," kata Enrique, diambil dari AFP, Minggu.
Les Parisiens menembus final Kompetisi Champions musim ini setelahnya menyingkirkan tiga regu Inggris pada sesi gugur, dimulai dari Liverpool, Aston Villa, dan juga Arsenal.
Kemenangan ini mengobati luka dia ketika gagal pada final edisi 2019/2020, yang pada waktu itu dijuarai oleh Bayern Muenchen asuhan Hansi Flick.
Trofi ini juga menyempurnakan musim untuk PSG yang meraih treble winners. Hal ini adalah treble winners kedua untuk Enrique sebagai pelatih, setelahnya sebelumnya bersatu Barcelona pada musim 2014/2015. Di Turnamen Champions, kala itu ia juga mengalahkan regu jika Italia, yaitu Juventus.
"Satu-satunya trofi yang dimaksud hilang adalah Kejuaraan Champions. Dan kami sudah pernah mencentang kotak itu. Kami berambisi, dan juga kami berhasil. Trofi itu telah ada dalam pada tas dan juga akan dibawa pulang dengan kami besok," tambah dia.
Sejak diambil alih oleh Qatar pada 2011, PSG telah lama meraih kemenangan 11 dari 13 penghargaan Kejuaraan Prancis terakhir, tetapi Enrique mengungkapkan Kompetisi Champions adalah hadiah utama yang digunakan merekan dapatkan.
Pelatih dengan syarat Spanyol itu kemudian memberikan penghormatan untuk putrinya Xana, yang tersebut meninggal akibat neoplasma pada 2019 dalam usia sembilan tahun.
Setelah peluit akhir pertandingan dibunyikan, para penggemar PSG membentangkan spanduk yang digunakan menggambarkan orang ayah dan juga anak perempuan menancapkan bendera PSG di tempat tanah, seperti yang diadakan keduanya dengan bendera Barcelona dalam Berlin satu dekade sebelumnya.
"Itu emosional. Indah bahwa para pendukung memikirkan saya dan juga keluarga saya. Namun, saya tiada perlu mengungguli Kompetisi Champions atau bahkan satu pertandingan pun untuk memikirkan putri saya," kata Enrique yang mana saat ini berusia 53 tahun itu.
"Ia setiap saat sama-sama saya. Ia menggalang saya, juga keluarga kami, juga saya merasakan kehadirannya," tutup dia.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di tempat situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.