Puluhan Juta Foto Iran Diambil Satelit negara Israel Jelang Perang: Operasi dari Luar Angkasa

ISRAEL – Dalam bayang-bayang tegangnya konflik Iran-Israel yang dimaksud saat ini dikenal sebagai Operation Rising Lion, Kementerian Perlindungan negara Israel mengungkap fakta mencengangkan: puluhan jt foto wilayah Iran berhasil direkam oleh satelit-satelit mata-mata Israel, baik sebelum maupun selama peperangan berlangsung.
Sebuah langkah yang tersebut tak hanya saja strategis, namun juga menunjukkan kekuatan intelijen ruang angkasa Israel.
“Ini bukanlah sekadar pengintaian. Hal ini penguasaan informasi secara menyeluruh. Bermacam-macam target dipantau setiap hari, ribuan kilometer persegi wilayah Iran kami pantau di waktu nyaris bersamaan,” ujar juru bicara Kementerian Keamanan tanah Israel pada pernyataan resminya.
Satelit Mengintai Siang serta Malam
Menurut data resmi, satelit-satelit negara Israel menangkap lebih lanjut dari 12.000 citra satelit resolusi tinggi dari berbagai wilayah strategis Iran, mencakup area yang luar biasa luas—lebih dari 1,6 jt kilometer persegi. Target utama: kawasan sekitar Teheran juga wilayah barat Iran yang tersebut diduga kuat menjadi pusat aktivitas nuklir juga militer negara tersebut.
Yang memproduksi langkah ini lebih lanjut mencengangkan adalah fakta bahwa pengawasan dijalankan secara real-time, selama 24 jam penuh. Artinya, tanah Israel bukanlah cuma tahu di dalam mana target berada, tapi juga mampu merespons secara dengan segera terhadap pergerakan musuh.
Ofek 13: Mata Langit Paling Tajam
Kunci utama dari operasi intelijen ini adalah satelit canggih Ofek 13, yang dimaksud diresmikan pada Maret 2023 menggunakan peluncur Shavit 2. Satelit ini merupakan hasil kerja mirip Kementerian Keamanan Israel, tanah Israel Aerospace Industries (IAI), serta unit-unit elite militer seperti Unit 9900 juga angkatan udara.
“Peluncurannya sukses. Indikasi pertama dari satelit juga sangat memuaskan. Kami akan menyelesaikan uji teknis pada beberapa minggu serta segera menerima gambar pertama,” kata Avi Berger, Kepala Direktorat Antariksa Kementerian Pertahanan, sesaat pasca peluncuran.