Sepak bola

Ruben Amorim tegaskan sistem taktik tidak penggerak keterpurukan MU

Ibukota Indonesia – Manajer Ruben Amorim menegaskan sistem taktik yang digunakan beliau terapkan bukanlah penggerak keterpurukan Manchester United pada awal musim ini.

MU saat ini terpuruk di dalam peringkat 14 klasemen Kejuaraan Inggris dengan hanya sekali dua kemenangan dari enam pertandingan.

“Saya bukan bilang regu ini akan bermain lebih besar baik dengan sistem lain. Poin saya, pada saat saya menganalisis pertandingan yang tersebut kami kalah, bukanlah sistem yang tersebut berubah menjadi penyebab utama. Itu opini saya, juga penduduk lain boleh punya pandangan berbeda," ujar Amorim dilansir laman resmi MU pada Jumat.

Amorim menegaskan bahwa hasil pertandingan tidak ada bisa jadi diabaikan, begitu pula dengan catatan musim lalu. Namun, beliau menafsirkan musim sebelumnya tak relevan.

Dia menjelaskan bahwa United telah memainkan enam laga musim ini juga kalah tiga kali, sehingga pasukan harus fokus pada pertandingan-pertandingan yang mana berakhir dengan kekalahan.

Tekanan terhadap instruktur dengan syarat Portugal ini meningkat setelahnya kekalahan 1-3 dari Brentford akhir pekan lalu.

United juga sudah tersingkir dari Piala Turnamen kemudian gagal lolos ke kompetisi Eropa setelahnya finis di peringkat 15 musim lalu, menghasilkan jarak delapan poin dari pemuncak klasemen Liverpool semakin menambah beban.

Amorim mengakui performa timnya menghadapi Brentford tampak tidak ada terorganisir, tetapi ia menyimpulkan inkonsistensi, bukanlah taktik, sebagai akar masalah.

“Kami bukan sanggup bilang sesuatu tak berhasil kalau itu berhasil di satu akhir pekan, setelah itu gagal dalam akhir pekan berikutnya. Kalau sesuatu benar-benar tiada berhasil, itu akan gagal setiap hari,” tambahnya.

"Kami perlu melakukan hal yang tersebut mirip dengan cara yang dimaksud konsisten setiap hari, lalu pada waktu ini kami belum melakukannya.”

Menjelang laga berperang melawan Sunderland, Amorim memuji pembimbing lawan, Regis Le Bris, yang tersebut mengakibatkan Sunderland ke peringkat lima klasemen, belaka tertinggal empat poin dari Liverpool.

“Sunderland adalah tim yang dimaksud bermain sangat baik dengan sistem yang digunakan jelas serta sejumlah rotasi dalam sisi lapangan. Mereka tahu kami sedang di tekanan, jadi kami harus mampu bermain ke bawah situasi itu,” katanya.

Dengan situasi sulit yang tersebut dihadapi United, laga berperang melawan Sunderland menjadi momen krusial bagi Amorim untuk membuktikan bahwa pendekatan taktikalnya masih dapat menyebabkan tim kembali ke jalur kemenangan.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di portal web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles

Back to top button