Sejarah lalu dengan syarat usul turnamen Community Shield di area Inggris

DKI Jakarta – The FA Community Shield, atau yang digunakan sebelumnya dikenal dengan nama Charity Shield, merupakan laga pembuka musim kompetisi sepak bola di dalam Inggris yang digunakan mempertemukan juara Kejuaraan Premier dengan pemenang Piala FA. Ajang ini tiada cuma menjadi penanda dimulainya musim baru, tetapi juga mempunyai sejarah panjang yang dimaksud berawal tambahan dari seabad lalu.
Community Shield pertama kali dimainkan pada 1908, sebagai kelanjutan dari laga tahunan “Sheriff of London Shield” yang mana sejak akhir abad ke-19 mempertemukan klub profesional kemudian klub amatir terkemuka. Salah satu contoh pertandingan ikonik terjadi pada 1904, ketika klub amatir ternama Corinthians mengalahkan pemegang trofi Piala FA, Bury, dengan skor mencolok 10–3.
Pada edisi perdana 1908, Manchester United yang dimaksud baru belaka meraih peringkat juara Kejuaraan Inggris untuk pertama kali berhasil menundukkan juara Southern League, Queens Park Rangers, dengan skor agregat 4–0 setelahnya bermain imbang 1–1 pada laga pertama. Kedua pertandingan kala itu dijalankan pada Stamford Bridge, serta sejak ketika itu bukan pernah lagi ada pertandingan ulangan di sejarah Community Shield.
Perubahan format kemudian lokasi penyelenggaraan
Seiring berjalannya waktu, format Community Shield mengalami perubahan. Pada 1974, Sekretaris FA Ted Croker mengusulkan agar laga dimainkan di dalam Stadion Wembley sebagai pembuka resmi musim, mempertemukan juara liga kemudian pemenang Piala FA. Format ini bertahan hingga sekarang, dengan pengecualian ketika satu pasukan menjuarai kedua kompetisi tersebut—posisi lawan kemudian diisi oleh peringkat kedua liga.
Sebelum 1974, Community Shield kerap dianggap sebagai laga persahabatan prestisius namun tak terlalu bergengsi. Kompetisi banyak dilakukan di tempat stadion klub partisipan dan juga terkadang melibatkan pasukan yang tersebut tidaklah meraih penghargaan pada musim sebelumnya.
Selama periode 1974–2000, lebih banyak dari £5 jt berhasil didistribusikan FA terhadap badan amal, sebagian besar menghadapi rekomendasi klub yang bertanding. Pada era modern, dana yang dimaksud terkumpul digunakan untuk memperkuat komunitas dalam seluruh Inggris, termasuk organisasi amal dan juga nirlaba di dalam wilayah Brent, tempat Wembley berada.
Laga sempat dipindahkan dari Wembley pada 2012 serta 2022, masing-masing ke Villa Park, Birmingham, lalu King Power Stadium, Leicester, sebab stadion utama digunakan untuk turnamen lain, seperti Olimpiade London 2012.
Perubahan nama dari Charity Shield menjadi Community Shield
Sejak berdiri hingga 2002, turnamen ini dikenal dengan nama “Charity Shield”. Namun, FA mengubah namanya menjadi “Community Shield” setelahnya Komisi Amal Inggris menilai pelaksana melanggar aturan dengan tak memberikan informasi yang jelas untuk pembeli tiket mengenai distribusi dana amal.
Kendati demikian, esensi kegiatan amal masih dipertahankan. Perubahan nama dimaksudkan untuk memperluas fokus dari sekadar amal menjadi keterlibatan segera FA di pengembangan sepak bola komunitas, sambil tetap memperlihatkan mematuhi ketentuan hukum yang dimaksud berlaku.
Hingga kini, Community Shield telah terjadi menjadi salah satu momen penting di kalender sepak bola Inggris. Laga ini disaksikan jutaan pemirsa di area seluruh dunia, dengan catatan pada 2004 antara Arsenal dan juga Manchester United dalam Millennium Stadium, Cardiff, yang tersebut ditonton oleh penonton secara langsung sebanyak 63.317 orang lalu berpotensi menjangkau 270 jt pemirsa global.
Manchester United memegang rekor penghargaan terbanyak dengan 21 trofi, disusul Arsenal (17 gelar) kemudian Liverpool (16 gelar). Pada 2025, Crystal Palace menjadi juara terbaru pasca mengalahkan Liverpool melalui adu penalti 3–2 di dalam Wembley, sekaligus meraih trofi Community Shield pertama di sejarah klub.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di dalam situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.