teknologi

Terapkan Teknologi Smart Farming kemudian Jaringan Internet of Things (IoT) untuk Dongkrak Produktivitas Petani

Pertanian di area Indonesia telah terjadi menjadi salah satu sektor vital yang dimaksud menopang hidup berbagai orang, teristimewa bagi para petani di tempat pedesaan. Namun, meskipun sektor ini miliki peluang besar, petani Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan akses teknologi, pembaharuan iklim, ketergantungan pada metode pertanian tradisional, serta kesulitan tarif yang digunakan fluktuatif.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, PERURI meluncurkan solusi yang tersebut menjanjikan untuk meningkatkan produktivitas di area bidang pertanian melalui inisiatif Smart Farming berbasis teknologi Internet of Things (IoT) di area tiga kecamatan Kota Garut, Jawa Barat, yakni Cisurupan, Cikajang, dan juga Banjarwangi. Proyek ini menjadi bagian dari upaya PERURI di menggerakkan metamorfosis pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern yang mana cerdas, efisien, juga berkelanjutan.

Melalui acara ini, PERURI memperkenalkan pendekatan smart farming yang mana memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time, pemanfaatan data analitik pada pengambilan keputusan, juga sistem otomatisasi di pengelolaan lahan kemudian sumber daya pertanian.

“Teknologi menjadi kunci untuk menjawab tantangan pertanian ketika ini. Melalui pendekatan smart farming, kami ingin menciptakan pertanian yang digunakan lebih banyak presisi, hemat biaya, juga ramah lingkungan,” ujar Aris Wibowo, Penanggung Jawab Strategic Corporate Branding dan juga TJSL PERURI.

Dalam pelaksanaannya, PERURI menggandeng Tinatani Harvest Indonesia, perusahaan agroindustri hortikultura yang tersebut berbasis dalam Kampung Andir, Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan. Sebagai mitra pelaksana, Tinatani akan berperan di mendampingi para petani lalu membantu distribusi hasil panen melalui skema pemasaran berbasis business-to-business (B2B).

Program smart farming ini tak semata-mata berfokus pada penerapan teknologi, tetapi juga memulai pembangunan lingkungan pertanian yang tersebut inklusif lalu berdampak sosial. Melalui pelatihan, pendampingan, dan juga integrasi teknologi, PERURI ingin meningkatkan kekuatan kapasitas petani lokal agar mampu mengurus pertanian secara lebih banyak presisi, efisien di pemakaian air lalu pupuk, juga menghasilkan kembali panen yang digunakan lebih tinggi optimal.

Dengan inisiatif ini, PERURI menegaskan komitmennya pada membantu pembangunan berkelanjutan kemudian pemberdayaan masyarakat, khususnya pada sektor pangan dan juga pertanian. Inisiatif ini diharapkan menjadi model yang digunakan dapat direplikasi di area wilayah lain, pada rangka mempercepat modernisasi sektor pertanian nasional.

Related Articles

Back to top button