Terbukti Sebar Berita Bohong, Apple di Pengawasan Ketat
nagabolanews.com LONDON – Apple sedang diawasi ketat setelahnya layanan notifikasi bertenaga AI-nya secara keliru memunculkan peringatan keras berita palsu yang mana dikaitkan dengan BBC, yang tersebut mengklaim bahwa Luigi Mangione, dituduh pembunuhan ketua eksekutif UnitedHealthcare, telah lama menembak dirinya sendiri.
Kesalahan tersebut, yang dimaksud disiarkan pada iPhone, menggalakkan BBC untuk mengajukan keluhan resmi untuk Apple, yang digunakan menekankan kemungkinan kehancuran pada reputasinya sebagai sumber berita tepercaya.
Kontroversi ini muncul dari layanan Apple Intelligence yang digunakan baru sekadar diresmikan Apple, yang mengoleksi peringatan tegas berita menggunakan kecerdasan buatan.
Fitur ini belaka tersedia pada iPhone tertentu yang tersebut menjalankan iOS 18.1 atau yang tersebut tambahan baru (iPhone seri 16, iPhone 15 Pro, lalu iPhone 15 Pro Max). Fitur ini juga tersedia pada beberapa iPad dan juga Mac.
Di antara pemberitahuannya terdapat peringatan tegas palsu yang mana menyatakan bahwa BBC sudah pernah melaporkan bunuh diri Luigi Mangione. Mangione, 26 tahun, pada waktu ini ditahan dalam Pennsylvania juga sedang mengantisipasi ekstradisi ke New York setelahnya penangkapannya berhadapan dengan pembunuhan direktur utama United Healthcare Brian Thompson.
Pemberitahuan yang digunakan menyesatkan itu, yang dikirim ke pelanggan BBC, berbunyi, “Luigi Mangione menembak dirinya sendiri.”
BBC merespons dengan cepat, kemudian juru bicara BBC mengatakan, “BBC News adalah media berita paling tepercaya di area dunia” lalu menambahkan bahwa “sangat penting bagi kami agar audiens kami dapat mengandalkan informasi atau jurnalisme apa pun yang tersebut dipublikasikan berhadapan dengan nama kami, termasuk pemberitahuan”.
Penyiar yang dimaksud mengonfirmasi bahwa mereka telah terjadi mengajukan keluhan terhadap Apple melawan insiden tersebut, menuntut pengamanan yang tersebut tambahan ketat untuk mengurangi kesalahan dalam masa mendatang.
Pada tanggal 21 November, layanan yang dimaksud secara tak akurat menghimpun konten dari New York Times, mengirimkan pemberitahuan yang tersebut sebagian berbunyi “Netanyahu ditangkap,” yang secara keliru mengklaim Pertama Menteri negara Israel Benjamin Netanyahu telah terjadi ditangkap.
Kesalahan yang dimaksud muncul dari laporan mengenai surat perintah penangkapan yang digunakan dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional, bukanlah berita sebenarnya tentang penangkapan Netanyahu.