Sepak bola

Tiga negara Eropa siap terlibat pada rencana berikutnya di Wilayah Gaza

Wilayah Moskow – Tim negara E3 (Inggris, Prancis, serta Jerman) menyatakan kesiapan mereka itu membantu proses penyelesaian selanjutnya menghadapi konflik dalam Jalur Daerah Gaza pasca tercapainya gencatan senjata antara negeri Israel juga kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

"Kami menyambut baik kesepakatan gencatan senjata dalam Timur Tengah, rencana pembebasan para sandera, juga dimulainya kembali bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil ke Gaza," demikian bunyi pernyataan bersatu yang mana dirilis kantor Pertama Menteri Inggris, Keir Starmer, seperti dilaporkan RIA Novosti pada Sabtu.

Ketiga negara itu menekankan bahwa yang mana terpenting sekarang adalah agar pihak-pihak yang digunakan terlibat melaksanakan kewajiban merekan sepenuhnya tanpa penundaan.

E3 juga menekankan kesiapan untuk membantu pembicaraan lanjutan untuk tahap-tahap berikutnya dari rencana Kawasan Gaza lalu berkontribusi pada pelaksanaannya.

"Sebagai bagian dari upaya ini, kami setuju bahwa Dewan Security PBB harus memberikan dukungan penuh terhadap rencana ini serta menggalang implementasinya," kata pernyataan itu.

Sebelumnya, Presiden Negeri Paman Sam Donald Trump mengumumkan bahwa tanah Israel lalu gerakan Hamas telah terjadi mencapai kesepakatan untuk melaksanakan tahap pertama rencana perdamaian pada Jalur Gaza.

Selama tahap pertama itu, kelompok Hamas akan membebaskan warga negeri Israel yang mana disandera juga negara Israel akan menyita perhatian pasukannya ke garis yang tersebut sudah pernah disepakati.

Kedua pihak juga setuju untuk membebaskan banyak tahanan Palestina dari penjara Israel, satu di antaranya dia yang divonis penjara seumur hidup menghadapi tuduhan terorisme.

Kantor pemimpin tanah Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya sudah menyetujui kesepakatan dengan organisasi Hamas untuk pembebasan para sandera dari Gaza.

Pada 29 September, Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk menyelesaikan konflik Gaza, termasuk mewujudkan gencatan senjata segera dan juga pembebasan para sandera di waktu 72 jam.

Rencana itu juga menetapkan bahwa gerakan Hamas serta faksi-faksi lainnya harus melegakan keterlibatan merekan pada pemerintahan Gaza, baik secara segera maupun tidaklah langsung.

Wilayah kantong itu kelak akan diperintah oleh sebuah komite teknokratik Palestina yang dimaksud apolitis, pada bawah pengawasan badan internasional pimpinan Trump.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence dalam platform web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles

Back to top button