Erick Thohir bangga NDRC semakin eksis di area Indonesia

Ibukota Indonesia – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan kebanggaannya terhadap semakin eksisnya National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia yang digunakan merupakan lembaga penyelesaian sengketa nasional yang dimaksud menjadi bagian dari sistem ekologi sepak bola nasional.
"Kita patut bangga dengan diakuinya NDRC Indonesia, dalam dunia baru ada lima. Dan dalam Asia kita adalah satu-satunya. NDRC akan menggerakkan transparansi, check and balance. Berharap setiap putusan NDRC wajib dipatuhi baik oleh klub atau pemain demi keberlanjutan habitat sepak bola nasional. Kami siap mengawal agar iklim sepak bola kita makin sehat kemudian profesional," ujar Thohir pada jumpa pers dalam Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu.
Sejak mendapat pengakuan FIFA pada 2023, NDRC Indonesia menjadi wadah penyelesaian sengketa bagi pesepakbola kemudian klub profesional nasional. Selama dua tahun berdiri, NDRC telah terjadi menangani lebih banyak dari 200 persoalan hukum yang tersebut sebagian besar kesulitan tunggakan penghasilan pemain oleh klub.
Lembaga ini menjadi badan arbitrase PSSI untuk menyelesaikan sengketa pada dunia sepak bola, khususnya antara klub dengan pemain atau pelatih, dan juga sengketa antarklub serta dengan sekolah sepak bola.
Ketua NDRC Indonesia Togi Pangaribuan menyatakan badan ini dibentuk pada 2019 serta baru diakui FIFA pada 2023. Dalam periode itu, NDRC telah menangani lebih banyak dari 200 persoalan hukum yang tersebut sebagian besar hambatan tunggakan penghasilan pemain oleh klub.
"NDRC Indonesia adalah forum netral, bukan semata membela pemain tetapi juga membela klub. Karena tidak ada hanya sekali klub yang dimaksud nakal tetapi ada juga pemain yang digunakan nakal. Kita akan terus melakukan sosialisasi NDRC Indonesia untuk stakeholder sepak bola Indonesia," kata Togi.
Togi menambahkan, bahwa sebelum adanya NDRC, sengketa pemain sepak bola di tempat Indonesia diselesaikan secara sporadis. "Ada yang lapor ke pengadilan negeri ada juga ke pengadilan industrial," ucap dia.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama I.League Ferry Paulus menyatakan NDRC Indonesia adalah pilar penting yang digunakan akan menciptakan iklim sepak bola yang digunakan profesional, adil, dan juga tanggung jawab di tempat Indonesia.
“Ini tidak lagi wacana, melainkan langkah konkret untuk menjamin hak-hak pemain, klub, hingga ofisial,” ujar Ferry.
"Ini sejalan dengan misi kami untuk menjadikan liga Indonesia sebagai kompetisi yang berkualitas serta berintegritas tinggi," tambah dia.
Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) Achmad Jufriyanto mengapresiasi keseriusan PSSI terhadap NDRC sebab dengan hal ini pemain mempunyai kepastian hukum.
"NDRC Indonesia terobosan besar, demi kepastian hukum pemain," kata pemain Persib Bandung tersebut. ""Jika ada sengketa, pemain lalu klub bukan secara langsung ke NDRC Indonesia, tetapi bicarakan dulu baik-baik dengan klub.
"Kalau mentok baru ke NDRC Indonesia. Sebelum adanya NDRC, agak sulit, kita kerja berdasarkan kontrak, dengan klub di dalam lokasi klub. Kini tambahan simple, hanya sekali laporan ke NDRC. Stakeholder hormati semua kebijakan NDRC," pungkas dia.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di tempat situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.