Asmara yang Muncul ketika Sumpah Pemuda

Asmara yang Muncul ketika Sumpah Pemuda
banner 468x60

Nagabola.news – Mohammad Yamin menikah dengan Siti Sundari, putri seorang bangsawan dari Kadilangu, Demak pada 1937. Kisah asmara dua pejuang muda ini tumbuh ketika penyelenggaraan Sumpah Pemuda pada 1928.

Dinukil dari Mojok, Yamin yang saat itu masih berusia 25 tahun merupakan tokoh utama kongres pemuda Indonesia itu. Hal yang sama diperankan oleh Sundari sebagai salah satu dari 15 pembicara di kongres itu.

Read More
banner 300x250

Dijelaskan oleh Muhidin M Dahlan, Yamin sangat bersemangat pada pertemuan pemuda itu karena kehadiran gebetannya, yaitu Sundari. Ketika itu nona bangsawan asal Demak ini berusia dua tahun lebih muda dari Yamin.

“Yamin berkenalan dengan Sundari saat di Surakarta. Hubungan itu makin lengket saat Sundari pindah ke Bandung dan Yamin sekolah hukum di Batavia,” jelasnya.

Dihadang tembok keraton

Siti Sundari adalah sosok aktivis muda yang begitu cemerlang pada zamannya. Diduga oleh Muhidin, Siti Sundari ini diperebutkan cintanya oleh aktivis-aktivis tenar kala itu seperti Mas Marco Kartodikromo dan Wage Rudolf Supratman.

Walau akhirnya Yamin yang bisa merebut cinta dari Siti Sundari. Putra Minangkabau ini juga mendapat hadangan yang begitu berat. Kisah cinta Yamin kepada Sundari terhalang tembok keraton yang sangat tinggi.

“Hubungan mereka awalnya ditentang keluarga Sundari, bangsawan asal Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Buat keluarganya, Sundari yang ningrat dan sudah bergaji selayaknya menikah dengan dokter atau pegawai kantoran, bukan dengan Yamin yang berasal dari “seberang” dan masih duduk di sekolah menengah,” tulis majalah Tempo.

Tetapi akhirnya Yamin bisa meluluhkan keluarga Sundari. Kekasihnya itu bahkan menenami Yamin saat ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda. Pasangan ini kemudian menikah secara bersahaja di Kramat, Jakarta pada 14 Julo 1934.

Yayah, Rainah dan Sumpah Pemuda

Kehidupan asmara pasangan ini begitu lengket saat berkeluarga. Yamin memanggil Sundari dengan Rainah, Sundari memanggil Yamin dengan Yayah. Pengantin baru ini menyewa kamar di Orange Boelevard 56, sekarang Jalan Diponegoro.

Kepada wartawan Kompas, Sundari mengaku bahagia bisa menikah dengan seorang idealis seperti Yamin. “Ia tidak pernah korupsi, apalagi beristri lebih dari satu,” ucapnya.

Anak angkat Yamin, Kusumo mengungkapkan ayah dan ibunya selalu bertutur dengan bahasa yang bagus. Setiap harinya Sundari menyiapkan sarapan dan kopi untuk sang suami, bahkan sebelum Yamin bagun tidur.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *